Setelah sempat berhenti akibat pandemi, kini Festival Lari Banteng Spanyol yang tersohor kembali diadakan. Langsung makan korban.
Setiap tahunnya warga Spanyol rutin mengadakan festival sarat resiko itu di Pamplona, yang terletak di sisi Utara. Dikenal sebagai Festival San Fermin, momen itu kerap dimaknai dengan dilepasnya banteng yang berlari mengejar peserta.
Sempat absen tahun 2020 akibat pandemi COVID-19, kini festival tradisional yang terbilang ekstrim itu kembali hadir tahun ini. Dikutip detikTravel dari Reuters, Senin (1/11/2021), lantas festival itu langsung diwarnai oleh musibah.
Diketahui, seorang pria dewasa berumur 55 tahun tanpa identitas jelas menjadi korban dari festival brutal itu. Lokasinya terjadi di Kota Onda, seperti dikabarkan pihak Pemda setempat hari Sabtu lalu (30/10).
Sebelumnya, partisipan lain sudah berusaha untuk mengalihkan perhatian sang banteng yang mengamuk dari korban. Sayang, upaya itu tidak membuahkan hasil.
Pada akhirnya, pria yang ditanduk di bagian paha kirinya itu harus menghembuskan nafas terakhirnya di hari yang sama akibat pendarahan. Hal itu diperparah dengan luka di kepala seperti kata petugas kesehatan setempat.
Akibat musibah itu, pihak Pemda Onda pun membatalkan festival lari banteng yang berpusat di Balai Kota setempat. Namun, aktivitas di luar itu tidak terdampak.
Merunut ke belakang, festival lari banteng Spanyol memang kerap makan korban. Pergunjingan pun kian memanas dari tahun ke tahun perihal penghilangan festival tersebut.
Dalam sebuah survei tahun 2020 silam, sekitar 46,7% warga Spanyol ingin menghilangkan tradisi brutal tersebut. Sekitar 34,7% tidak mendukung ide pengilangan festival, dan sekitar 18,6% berpendapat agar tradisi itu tetap dijaga.
Simak Video "Video: 5 Tenant Kuliner Nonhalal di Festival Kuliner Jaksel"
(rdy/rdy)