Korea Selatan Berencana Hapus Pembatasan COVID-19 Awal 2022

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Korea Selatan Berencana Hapus Pembatasan COVID-19 Awal 2022

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 01 Nov 2021 07:35 WIB
People wait to be monitored for possible side effects after receiving the Pfizer COVID-19 vaccine at a vaccination center in Seoul, South Korea, Monday, Oct. 25, 2021. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: AP/Ahn Young-joon
Seoul -

Layaknya negara lain, Korea Selatan juga mulai melakukan relaksasi. Rencananya dimulai awal tahun 2022 mendatang.

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) meluncurkan strategi untuk kembali normal dari virus corona. Korsel merencanakan semua batasan pada pertemuan dan jaga jarak dicabut pada Februari 2022.

Dikutip detikTravel dari Euronews, Senin (1/11/2021), skema itu dimulai hari ini di Korsel dan akan berjalan hingga 20 Februari, ketika semua pembatasan akan dihapus kecuali kewajiban memakai masker. Wilayah Korea Selatan sebagian besar telah berhasil mengelola pandemi melalui testing, tracing, jaga jarak dan pakai masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahap pertama, semua pembatasan jam operasional di restoran, kafe, dan bisnis lainnya akan dihapus. Meskipun klub malam masih harus tutup pada tengah malam. Pengunjung yang ingin ke tempat-tempat berisiko tinggi seperti gym dalam ruangan, sauna dan bar karaoke harus divaksinasi sepenuhnya.

Sedangkan untuk pertemuan pribadi di ibu kota Seoul dan daerah sekitarnya, diperbolehkan mencakup hingga 10 orang terlepas dari status vaksinasi. Saat ini, pertemuan hingga delapan orang diperbolehkan jika satu kelompok yang mencakup empat orang telah divaksinasi lengkap.

ADVERTISEMENT

Saat ini pihak berwenang Korsel tengah fokus pada rawat inap mingguan dan tingkat kematian daripada kasus COVID-19 baru setiap hari. Orang-orang dengan gejala ringan juga telah diizinkan untuk melakukan isoman di rumah masing-masing.

Diketahui, gelombang infeksi terbaru Korsel telah membawa infeksi serius yang jauh lebih sedikit daripada wabah sebelumnya dengan banyak orang yang lebih tua dan lebih rentan sekarang sudah divaksinasi.

Korsel tercatat sebagai salah satu negara pertama yang mencatat kasus virus corona setelah muncul di China pada akhir 2019. Sejak itu, Korsel mendata 353.089 kasus infeksi dengan 2.773 kematian.




(rdy/rdy)

Hide Ads