Ini Bonjeruk, Desa yang Pernah Jadi Pusat Distrik Hindia Belanda di Lombok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Bonjeruk, Desa yang Pernah Jadi Pusat Distrik Hindia Belanda di Lombok

Faruk Nickyrawi - detikTravel
Kamis, 04 Nov 2021 12:51 WIB
Menparekraf Kunjungi Desa Pusat Distrik Hindia Belanda di Lombok Peraih Penghargaan ADWI 2021
Foto: (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi desa yang pernah menjadi pusat distrik Hindia Belanda di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Kunjungan nya ini merupakan rangkaian dalam kunjungan kerjanya di NTB.

Desa tersebut adalah Desa Bonjeruk yang berlokasi di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Desa ini merupakan desa wisata yang menerima penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Menparekraf Kunjungi Desa Pusat Distrik Hindia Belanda di Lombok Peraih Penghargaan ADWI 2021Menparekraf Kunjungi Desa Pusat Distrik Hindia Belanda di Lombok Peraih Penghargaan ADWI 2021 Foto: (Faruk Nickyrawi/detikcom)

Dalam kunjungannya pada Rabu (3/11/2021) itu, Sandiaga Uno menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah serta pengelola desa atas terpilihnya Desa Wisata Bonjeruk sebagai 50 desa wisata terbaik se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diberikan penghargaan karena seluruh pihak berhasil menjaga kearifan lokal, khususnya menjaga teguh adat istiadat Suku Sasak serta sejumlah bangunan bersejarah pada masa kolonial Belanda.

"Mengingat wilayah Bonjeruk pernah menjadi Pusat Pemerintahan Kedistrikan Hindia Belanda yang memiliki sejumlah bangunan tua bergaya arsitektur Eropa. Alhamdulillah, ini adalah bagian dari wisata budaya dan sejarah yang harus dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat," ungkap Sandiaga Uno seperti dalam keterangan tertulisnya.

ADVERTISEMENT

Sandiaga Uno mengaku, pemerintah terutama Kementerian Pariwisata akan terus memberikan pendampingan kepada desa wisata.Tujuannya agar masyarakat, bisa terus mengembangkan usahanya.

"Kami akan terus tingkatkan, karena dari 1831 desa wisata butuh lebih banyak pendampingan. Seperti Ibu Nurmin yang berjualan jamu peningkatan usahanya tiga kali lipat, apalagi nanti kita lihat ada Moto GP-World Superbike, pasti membutuhkan peningkatan pelayanan untuk wisatawan," ujarnya.

Menparekraf Kunjungi Desa Pusat Distrik Hindia Belanda di Lombok Peraih Penghargaan ADWI 2021Menparekraf Kunjungi Desa Pusat Distrik Hindia Belanda di Lombok Peraih Penghargaan ADWI 2021 Foto: (Faruk Nickyrawi/detikcom)

"Kami tadi membantu alat untuk memproduksi, baik jahe maupun kunyit, kita harapkan juga kolaborasi dengan Bank NTB untuk permodalannya, tapi ke depannya kita akan tingkatkan dana, khususnya untuk pendampingan desa wisata," sambungnya.

Menurutnya, pengembangan desa wisata menjadi salah satu prioritas dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) nasional. Lewat pendampingan hingga bantuan permodalan, desa wisata diharapkan mampu meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat.

Selanjutnya, harapan Sandiaga

Lewat sejumlah langkah tersebut, Sandiaga Uno berharap agar desa wisata berkembang, mulai dari desa wisata rintisan menjadi berkembang, maju dan mandiri.

"Harapan kami agar bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, berharap penghargaan yang diberikan kepada Desa Bonjeruk dapat memotivasi seluruh pihak untuk mengembangkan desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah.

Lalu pun berharap ajang MotoGP Mandalika, World Superbike serta G20 dapat mengundang wisatawan untuk datang ke desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur yang membina kita semua bahwa 15 hari vaksinasi bisa tuntas, 35.000 orang divaksin per hari. Terima kasih atas kehadiran Pak Menteri yang tentunya memberikan motivasi yang sungguh luar biasa kepada masyarakat untuk bisa mengembangkan desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah," ucapnya.

Halaman 3 dari 2
(elk/elk)

Hide Ads