Kerajaan Arab Saudi sudah memberi lampu hijau untuk jamaah umroh Indonesia. Namun kenyataannya jemaah Indonesia belum bisa berangkat.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Prof Hilman Latif mengungkapkan bahwa kabar tentang pembukaan pintu Arab Saudi untuk jemaah Indonesia adalah angin segar. Namun belum lampu hijau, melainkan masih waktunya untuk bersiap menyambut pembukaan umroh.
"Kalau saya masih menyebutnya angin segar ya. Apakah sudah lampu hijau? Menurut saya belum ya, baru lampu kuning. Kalau kuning itu kan ada kuning ke merah, ada kuning ke hijau. Jadi intinya adalah siap-siap loh.. ini akan segera dibuka, kira-kira seperti itu" ungkap Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji & Umrah Prof Hilman Latief saat berbincang dengan tim Blak-blakan detikcom, Selasa (2/11/2021).
Hingga kini, Kementerian Kesehatan Indonesia terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Saudi untuk mengkompromikan banyak hal. Mulai dari data, kesepahaman perlunya booster dan karantina.
"Hal teknis ya hal tentang data hal tentang kesepahaman perlu saya perlu nggak misalnya booster, hal kesepahaman perlu nggak karantina, karantina sebelum berangkat begitu nyampe akan balik lagi pulang dan seterusnya," kata Hilman.
Jadi, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Saudi yang menyatakan pencabutan larangan umroh bagi jemaah Indonesia. Padahal hal ini sangat dibutuhkan untuk keberangkatan jemaah kembali
"Memang belum ada di atas kertas, tetapi secara verbal komunikasi sudah baik ya, saya ketemu dengan sekjen Kementerian Kesehatan ya alhamdulillah laporannya juga sudah bagus tapi memang kan semua itu resmi harus ada official letter atau official statement dari Pemerintah Saudi ya bahwa suspend untuk jamaah umroh dari Indonesia dicabut, itu kan harus keluar," tambahnya.
"Ibaratnya begini, kalau kita sama teman kan, gini, saya tetap memaknai hubungan ini sahabat dua negara, misalnya ketika Anda kontak saya 'Mas ke rumah, mainlah ke rumah udah oke kok saat ini,' 'Kapan Pak?' Saya nggak jawab lagi, 'Berapa orang?' Saya belum jawab lagi, 'Saya bawa apa aja Pak kalau mau ke rumah bapak?' Saya belum jawab lagi kira-kira di situ, tetapi officialnya ya kompromi diskusi masih jalan gitu ya," kata Hilman.
Kini, Saudi pun sudah melonggarkan protokol kesehatannya terkait masker dan sosial distancing. Tentu negara tersebut juga sudah mempersiapkan segala hal untuk membuka pintunya untuk jemaah.
"Jadi justru ini menunjukkan bahwa tata kelola itu penting ya, governance itu penting, termasuk dalam masalah haji bahwa untuk bisa dibuka dan bisa berangkat kan banyak hal yang disiapkan," kata Hilman.
(elk/ddn)