Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke desa wisata Sesaot di Lombok Barat. Dia bertemu dengan bupati hingga makan bareng sate Bulayak khas Lombok.
Keinginan Menparekraf Sandiaga Uno untuk berkunjung ke Lombok Barat dan bertemu Bupati Fauzan Khalid akhirnya terwujud. Kunjungan Sandiaga itu berlangsung di desa wisata Sesaot yang juga masuk dalam nominasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021.
Dalam kunjungannya itu, Sandiaga disambut hangat oleh Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, bersama Ketua DPRD Lombok Barat Nurhidayah, Anggota Komisi X DPR RI M. Syamsul Luthfi, dan Direktur Tata Kelola Destinas Indra Ni Tua. Sandiaga pun secara khusus diajak untuk berkeliling menikmati indahnya suasana alam di desa wisata Sesaot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga sempat mencicipi makanan khas Lombok Barat, yaitu Sate Bulayak. Sate Bulayak merupakan makanan khas Lombok Barat yang terdiri dari sate berbahan dasar daging sapi, atau ayam yang dipotong kecil kecil lalu ditusuk menjadi sate.
![]() |
Kekhasan sate ini terdapat pada bulayak, yaitu sejenis lontong yang dililit dengan daun aren atau enau. Sementara bumbunya merupakan bumbu pelalah yang memiliki cita rasa khas Lombok Barat.
Bumbu khas itu terbuat dari kacang tanah yang disangrai, ditumbuk, lalu direbus bersama santan serta bumbu-bumbu lain seperti ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, lada, santan kelapa, kemiri, cabai, dan air jeruk nipis.
Semua bahan-bahan itu dicampur jadi satu agar sate menjadi lebih enak. Rasa bumbu kacangnya mirip bumbu kari dengan lebih menonjolkan rasa pedas, yang merupakan ciri khas masakan dari Lombok.
Dalam kunjungannya, Sandiaga Uno mengatakan desa wisata merupakan destinasi penting untuk menunjang pariwisata Indonesia. Dia pun meminta kepada semua desa wisata untuk terus menata dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
"Desa wisata harus mempersiapkan diri untuk menyambut berbagai event internasional yang akan kita laksanakan," ujarnya.
Tak hanya untuk wisman, desa wisata juga harus menyasar wisatawan nusantara. Apalagi akan ada event bertaraf internasional yang akan digelar di Lombok.
"Tahun depan banyak event yang akan kita lakukan termasuk MotoGP di NTB, kita harapkan agar mampu membuka peluang untuk bangkit, ekonomi bergerak kembali dan lapangan kerja terbuka," pungkas Sandiaga Uno.
Profil Desa Wisata Sesaot, Lombok Barat
Desa wisata Sesaot masuk dalam 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan mengusung konsep pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism).
Desa Sesaot berlokasi Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Desa Wisata Sesaot berjarak 40,5 kilometer dari Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid atau sekitar 1 jam 15 menit perjalanan.
![]() |
Desa Sesaot merupakan bagian dari jalur geowisata. Berkaitan erat dengan pembuatan jalur pendakian Sasak Kuno menuju Gunung Rinjani. Desa ini tersusun oleh batuan gunung api dari komplek gunung api purba Punikan, dan komplek gunung api Rinjani yang kaya akan potensi alam, salah satunya Wisata Pusat Rekreasi Masyarakat (Purekmas).
Desa Wisata Purekmas Sesaot sudah mengantongi sertifikat CHSE, karena telah memenuhi standar protokol kesehatan yang berbasis Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE). Selain Wisata Alam Pusat Rekreasi Masyarakat, Desa Wisata Sesaot juga memiliki potensi wisata yang lain seperti Taman Miring, Camping Ground Vetong Hill, dan Bukit Khesari. Jauh di dalam kawasan hutan Sesaot terdapat sejumlah air terjun diantaranya Air Terjun Tibu Sendalem, Air Terjun Tembiras, dan Air Terjun Tibu Goa.
Untuk atraksi seni dan budaya, desa ini mengandalkan kearifan lokal yang masih terjaga seperti Gendang Beleq dan Pembayun. Pembayun sendiri menjadi salah satu adat budaya masyarakat Lombok, tradisi turun-temurun ini biasa dilangsungkan saat acara serah terima lamaran dalam pernikahan. Pembayun berasal kata dari "peman ing ayun" artinya pemimpin dimuka.
![]() |
Dari sektor kriya, Desa Wisata Sesaot memiliki produk anyaman rotan yang dibuat oleh masyarakat setempat menjadi alat-alat pelengkap rumah tangga seperti keranjang, tas kecil, tatakan gelas, tempat tissue. Serta produk anyaman tali seperti tali gantung untuk pot bunga, tas-tas kecil, dan gelang-gelang dari rajutan.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025