Gegara Lockdown, China Mulai Ditinggalkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gegara Lockdown, China Mulai Ditinggalkan

bonauli - detikTravel
Minggu, 07 Nov 2021 12:45 WIB
Pemandangan tak biasa terlihat di jalanan Beijing, China. Seorang warga mengenakan masker sampai dua sekaligus saat beraktivitas di luar rumah. Ini fotonya.
Warga China (AP Photo/Ng Han Guan)
Beijing -

China kembali diserang gelombang Covid-19. Perlahan tapi pasti, China mulai ditinggalkan ekspat dan pelancong.

Melonjaknya kembali kasus Covid-19 di China, membuat Negeri Tirai Bambu tersebut harus menerapkan penguncian wilayah (lockdown) ketat, dalam mengatasi penyebaran virus yang sangat cepat.
Namun ternyata, hal tersebut berdampak pada banyaknya ekspatriat asing pergi dari China. Aturan penguncian (lockdown) Covid-19 yang terlampau ketat memicu para ekspatriat ini memutuskan keluar dari China.

"China telah berkembang pesat yang disebabkan kerja keras dan jiwa wirausaha warganya, namun itu juga didorong oleh pembukaan ke dunia luar," ujar Ker Gibbs, perwakilan Kamar Dagang AS di Shanghai, mengutip Financial Times.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan Kamar Dagang AS di Shanghai mengatakan lockdown China membuat calon ekspatriat yang akan datang ke negara itu kesulitan mengurus visa bisnis dan juga membawa keluarganya.

Akibat kesulitan ini, kata mereka, ekspatriat baru memilih untuk mengurungkan niatnya ke Negeri Tirai Bambu dan ekspatriat lama memutuskan untuk pergi.

ADVERTISEMENT

"Membawa eksekutif perusahaan dan keluarganya masuk dan keluar China menjadi sangat sulit sejak pandemi dimulai," tambah Gibbs.

Kamar dagang itu mencatat saat ini 70% perusahaan AS di China mengaku kesulitan dalam mencari pekerja-pekerja baru akibat aturan lockdown.

Beberapa konsultan bisnis China pun membenarkan hal ini. Mereka memprediksi bahwa pelonggaran masuk untuk ekspatriat tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Kondisi China juga semakin terpuruk setelah adanya lonjakan kasus Covid-19 yang memaksa pemerintah melakukan pengetatan mobilitas masyarakat hingga lockdown per daerah. Negeri Tirai Bambu sebelumnya sudah melakukan lockdown di kota Heihe, Lanzhou, dan Eijin.

Selain di tiga kota itu, penguncian yang sifatnya lokal atau per kompleks perumahan juga dilakukan di distrik Changping, barat laut Beijing. Hal serupa juga dilakukan di wilayah lainnya seperti Xinjiang.

Berdasarkan data worldometers, Minggu (07/11/2021) siang Waktu Indonesia, China tercatat memiliki kasus Covid-19 berjumlah 97.734 kasus infeksi dan 4.636 kematian sejak kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Wuhan, China.




(bnl/bnl)

Hide Ads