Amerika Serikat sudah dibuka sepenuhnya untuk pendatang internasional. Sebelumnya, pembatasan AS telah ditutup selama 20 bulan akibat pandemi
Melansir AP, pembukaan pintu Amerika Serikat menjadi kabar gembira bagi sejumlah keluarga atau teman yang sudah terpisah lama. Sebelumnya, AS melarang perjalanan dari 33 negara, termasuk China, Brasil dan sebagian besar negara Eropa.
Mulai Senin (8/11), Amerika Serikat menerima wisatawan yang sudah divaksinasi lengkap dengan jenis vaksin yang disetujui untuk penggunaan darurat oleh WHO. Namun, pendatang yang divaksinasi dengan Sputnik V Rusia, CanSino China atau jenis lain yang tak disetujui WHO tidak dibolehkan masuk AS.
Untuk pertama kalinya setelah 20 bulan, pertemuan pun diwarnai dengan rasa haru.
Octavio Alvarez dan putrinya dari Meksiko melewati penyeberangan untuk pejalan kaki di San Diego dalam waktu kurang dari 15 menit. Mereka ingin mengunjungi ibu mertuanya di Calofronia
"Ini perasaan yang luar biasa," kata Octavio.
Sebelum pandemi, biasanya mereka mengunjungi California dua kali dalam sebulan.
Larangan perjalanan melarang turis, pebisnis dan membuat keluarga berjauhan. Wisatawan harus mempunyai bukti vaksinasi dan tes COVID-19 negatif.
"Saya pikir banyak orang telah menunggu hari ini," kata Direktur Pelabuhan wilayah Vermont untuk Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, Eileen Bigelow.
"Mereka melihatnya sebagai cahaya di ujung terowongan untuk mengembalikan keadaan normal," tambahnya.
Pelukan dan tangis haru terlihat di sepanjang bandara. Bandara Internasional Newark di New Jersey, pelancong bernama Jolly Dave dari India baru bertemu pacarnya setelah sembilan bulan. Dia naik penerbangan pertama ke Amerika Serikat.
"Saya bahkan tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata betapa bahagianya saya," kata Dave.
Sementara, Gaye Camara yang tinggal di Prancis terakhir melihat suaminya di New York pada Januari 2020. 21 bulan lamanya mereka telah terpisah.
"Saya akan melompat ke pelukannya, menciumnya, menyentuhnya," kata Camara.
Biasanya, perbatasan AS, Meksiko dan Kanada adalah perjalanan yang biasa dilalui sebelum pandemi. Sehingga, pembukaan ini pun akhirnya memberi rasa lega.
Pasalnya, mal, restoran dan berbagai toko di kota-kota perbatasan AS hancur akibat kurangnya pengunjung dari Meksiko. Penjualan ritel di San Yzidro turun 75 persen dibanding sebelum COVID-19, 300 bisnis akhirnya ditutup.
Kini, maskapai tengah mempersiapkan lonjakan aktivitas pasca pandemi, terutama dari Eropa. 28 negara Eropa yang dilarang merupakan 37% pengunjung Amerika Serikat dari luar negeri pada 2019.
Menurut data perusahaan perjalanan dan analitik Cirium, saat pembukaan kembali, operator meningkatkan penerbangan antara Inggris dan AS sebesar 21 persen di bulan ini dibandingkan bulan lalu.
Baca juga: Gegara Lockdown, China Mulai Ditinggalkan |
Simak Video "Video: Warga AS Diimbau Hindari Bepergian ke RI, Khususnya Dua Wilayah Ini"
(elk/ddn)