Proyek Gerai Wisata Panyaweuyan Ambruk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Proyek Gerai Wisata Panyaweuyan Ambruk

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 10 Nov 2021 18:07 WIB
Bangunan ambruk di Majalengka.
Proyek Gerai Wisata Panyaweuyan yang ambruk (Foto: Bima Bagaskara)
Majalengka -

Proyek pembangunan gerai penunjang Wisata Panyaweuyan di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka ambruk. Ambruknya proyek itu diduga disebabkan karena terjadinya pergeseran tanah di lokasi pembangunan.

Pantauan detikcom, Selasa (9/11/2021), lokasi proyek pembangunan gerai penunjang Wisata Panyaweuyan tampak ditutupi seng. Di sana sudah tidak ada lagi pekerja proyek baik yang berjaga maupun bekerja.

Tiang bangunan yang telah selesai dikerjakan terlihat patah dan ambles ke bawah. Begitu juga dengan bronjong batu yang dijadikan sebagai tembok penahan tebing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepengetahuan kami Pemerintah Kecamatan Argapura betul telah terjadi ambruknya pembangunan gerai penunjang wisata di Desa Sukasari Kaler," kata Camat Argapura Wawan Kurniawan saat ditemui di kantornya, Selasa (9/11/2021).

Wawan menjelaskan ambruknya proyek tersebut terjadi pada Sabtu 30 Oktober 2021 kemarin. Dari informasi yang didapat, kondisi cuaca di lokasi sedang hujan lebat. Wawan menduga saat hujan turun tanah di lokasi pembangunan bergeser dan membuat proyek tersebut ambruk.

ADVERTISEMENT

"Kejadiannya tanggal 30 kemarin. Jadi saat itu hujan menurut pekerja di sana mereka saat pulang belum ada kejadian. Mungkin sekitar Magrib terjadi pergeseran tanah sehingga mengakibatkan terganggunya pondasi dan bangunan yang sedang dibangun," jelasnya.

Menurutnya pembangunan proyek gerai penunjang Wisata Panyaweuyan itu merupakan milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka. Wawan mengungkapkan proyek tersebut diketahui memakan anggaran sebesar Rp 4 miliar lebih.

"Pembangunan itu milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, rencananya akan dibangun gerai sebagai fasilitator penunjang wisata Panyaweuyan. Untuk anggarannya setahu saya sekitar Rp 4 miliar lebih," tandasnya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka masih menyelidiki penyebab pasti ambruknya proyek pembangunan gerai Wisata Panyaweuyan. Disparbud saat ini masih menunggu hasil kajian lapangan.

Untuk sementara ini dugaan penyebab ambruknya proyek tersebut dikarenakan faktor alam. Pasalnya saat kejadian diketahui kondisi cuaca di lokasi proyek yang berada di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura sedang hujan lebat.

"Untuk penyebab ambruk sementara ini kita tunggu kajian institusi yang kami minta agar kita tidak salah, tapi dugaan sementara memang karena curah hujan tinggi pada waktu kejadian itu," kata Kepala Disparbud Majalengka Iding Solehudin saat diwawancarai wartawan, Selasa (9/11/2021).

Dana Proyek Gerai Wisata Panyaweuyan Rp 4,1 Miliar

Proyek pembangunan gerai Wisata Panyaweuyan itu sendiri memiliki nilai kontrak sebesar Rp 4,1 miliar yang berasal dari dana APBD Kabupaten Majalengka. Sementara untuk progres pembangunannya saat ini baru sekitar 60 persen.

"Anggaran yang terkontrak yaitu Rp 4,1 miliar. Namun yang telah dicairkan 30 persen, jadi yang dicairkan baru segitu sesuai tahapan pencairan di dokumen kontrak. Kalau progres pembangunan diperkirakan kurang lebih 60 persen," jelas Iding.

Iding juga mengungkapkan pihaknya belum bisa menyimpulkan ambruknya proyek gerai Wisata Panyaweuyan tersebut apakah membuat pembangunan mengalami force majeure atau tidak.

"Untuk kejadian itu kami masih menunggu kajian dari pihak terkait apakah akan masuk ke force majeure atau gimana. Kalau force majeure tentu akan dihentikan sesuai dengan progresnya sudah berapa persen," tandasnya.

DPRD Soal Proyek Gerai Wisata Panyaweuyan

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka Asep Eka Mulyana menyebut ambruknya proyek gerai Wisata Panyaweuyan disebabkan kegagalan perencanaan.

Kesimpulan itu Ia dapat setelah melakukan rapat dengar pendapat yang dihadiri oleh Dinas Pariwisata dan Budaya serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Majalengka pada Rabu (10/11/2021).

"Kita melakukan rapat dengar pendapat dengan dinas terkait yaitu Disparbud dan PUTR. Dari informasi yang diperoleh tadi, kami untuk sementara menyimpulkan bahwa ini semacam ada kegagalan perencanaan," ucap Eka saat diwawancarai media.

Eka menjelaskan, alasan adanya kegagalan perencanaan dalam proyek senilai Rp 4,1 miliar itu dikarenakan tidak adanya tahap perencanaan di dalam DED (Detail Engineering Design) yang dibuat oleh konsultan perencana.

Seharusnya kata Eka, sebelum proyek pembangunan gerai Wisata Panyaweuyan itu dimulai, harus ada tahap perencanaan termasuk melakukan uji kelayakan tanah mengingat lokasi proyek di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura itu termasuk daerah rawan longsor.

"Berdasarkan keterangan dan setelah dibandingkan dari dokumen lelang, dari sisi pembiayaan kemudian dari hal yang sifatnya teknis ternyata itu tidak ada tahapan perencanaan," jelasnya.

"Termasuk juga studi kelayakan, SID (Survey Investigasi Desain). Dari informasi yang kami peroleh tidak ada di DED itu," tegasnya menambahkan.

Namun untuk memastikan penyebab ambruknya proyek tersebut, Eka mengungkapkan akan meminta kelengkapan dokumen dari pihak terkait. Bahkan jika dimungkinkan, DPRD Kabupaten Majalengka juga akan melakukan audit independen terhadap proyek tersebut.

"Langkah selanjutnya meminta kelengkapan dokumen karena kesimpulan sementara kami ada kegagalan perencanaan, sehingga untuk memastikannya kami minta dokumen dan akan mengaudit independen soal ini sehingga bisa lebih mendapat kepastian apa yang sebenarnya terjadi," ujar Eka.

Masih kata Eka, saat ini DPRD Kabupaten Majalengka belum bisa menyimpulkan juga pihak mana yang telah melakukan kelalaian terkait ambruknya proyek gerai Wisata Panyaweuyan itu.

"Belum menyimpulkan mana yang teledor karena ini bukan pertemuan terakhir, masih ada pertemuan lain," tandasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "100 Hari Bupati & Hari Jadi Majalengka"
[Gambas:Video 20detik]
(mso/ddn)

Hide Ads