Bali sudah membuka diri untuk wisatawan domestik dan internasional dari 19 negara. Mengunjungi Bali, tandanya wisatawan harus dapat menghargai kearifan lokal yang ada di sana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengenal bahasa Bali.
Berikut Kamus Dasar Bahasa Bali yang bisa digunakan pelancong saat berkunjung ke Bali:
1. Om Swastyastu
Salam pembuka (seperti Assalamualaikum), bisa juga berarti permisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Metaken
Bertanya, digunakan saat ingin bertanya
3. Punapi Gatra?
Apa Kabar? Digunakan untuk menanyakan kabar seseorang.
4. Jagi Kirang?
Boleh Kurang? Digunakan saat melakukan tawar menawar.
5. Kuda Hargane?
Berapa Harganya? Digunakan untuk menanyakan harga.
6. Ten
Tidak, Digunakan untuk menolak atau mengatakan tidak pada sesuatu.
7. Ring Dija?
Dimana? Digunakan saat menanyakan letak/lokasi.
8. Bli/Mbok
Bli merupakan sebutan untuk laki-laki dan Mbok merupakan sebutan untuk wanita
9. Niki
Ini. Digunakan untuk menunjuk suatu objek yang dekat.
10. Nika
Itu. Digunakan untuk menunjuk objek yang jauh.
11. Mangkin
Sekarang. Digunakan untuk mengatakan waktu saat ini.
12. Mepamit
Pulang. Digunakan saat berpamitan pulang.
13. Durung
Belum. Digunakan saat mengatakan belum.
14. Ngajeng
Makan. Digunakan saat sedang makan.
15. Suksma
Terimakasih. Digunakan saat mengucapkan terimakasih.
16. Suksma Mewali
Terimakasih kembali, Digunakan saat mengucapkan sama-sama.
Sedikit tips agar Bahasa Bali yang diucapkan terdengar fasih, traveler bisa mengubah setiap huruf a yang ada di belakang kata menjadi e.
Contoh: suksma dibaca suksme atau kuda dibaca kude.
17. Rahajeng Semeng
Selamat pagi. Kata ini dapat kamu gunakan ketika akan menyapa orang.
Jangan lupa, gunakan kata sapaan bahasa Bali ini sesuai waktunya, ya. Rahajeng tengai untuk siang hari, rahajeng sore untuk sore hari, dan rahajeng wengi untuk malam hari.
18. Wastan Titiang
Setelah mengucapkan salam, kamu bisa memperkenalkan nama. Dalam bahasa Bali, nama saya dapat diartikan sebagai wastan titiang.
Sebagai contoh, jika kamu mengatakan 'nama saya Budi', dalam bahasa Bali menjadi 'wastan titiang Budi'.
Jika lawan bicara menanyakan asal daerah, kamu bisa menggunakan kata 'saking'. Misalnya, 'saya dari Jakarta'. Dalam bahasa Bali menjadi 'titiang saking Jakarta'.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit