Pulau Dewata Bali memang sudah begitu populer di kalangan turis. Namun, apakah kamu sudah mengenal rumah adat Bali beserta fungsi dan keunikannya?
Ketika berwisata di Bali, tak jarang kita mendapati rumah adat setempat lengkap dengan sesajen di sekitarnya. Selain jadi ciri khas Bali, ada banyak filosofi Hindu di dalamnya.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (11/11/2021), rumah adat Bali memiliki 3 aspek, yaitu Parahyangan, Pawongan dan Palemahan yang didasari oleh Asta Kosala Kosali yang merupakan ilmu tata cara dan penempatan bangunan menurut budaya Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sederet rumah adat Bali beserta keunikannya masing-masing:
1. Aling-Aling
Aling-aling adalah bagian rumah adat Bali yang terletak di Pulau Seribu Pura dengan bangunan rumah yang berfungsi sebagai pembatas antara luar dan angkul-angkul.
Aling-aling berarti energi positif dan baik untuk keharmonisan rumah. Rumah adat satu ini juga biasanya menjadi pembatas antara angkul-angkul dengan tempat ibadah.
Pada bangunan ini terdapat dinding pembatas berupa batur dengan tinggi kurang lebih 150 cm yang biasa disebut penyeker.
Aling-aling identik sebagai privasi pemilik rumah karena tamu yang datang harus menyamping ke kiri bila masuk rumah dan ke samping kanan bila keluar rumah.
2. Angkul-angkul
Jika kamu sering berkunjung ke Bali, bangunan ini identik dengan rumah-rumah masyarakat Bali yang bentuknya seperti Candi Bentar dan letaknya berada di depan bangunan rumah yang berfungsi sebagai pintu masuk.
Angkul-angkul memiliki atap penghubung yang terbuat dari rumput kering. Namun, seiring berjalannya waktu kini sudah banyak yang menggantinya dengan genteng dan terdapat ukiran pada dindingnya.
3. Bale Manten
Di rumah adat Bali, Bale Manten memiliki bentuk bangunan persegi panjang yang terletak di sebelah utara bangunan utama serta terdapat dua ruangan, yakni bale kanan dan bale kiri.
Biasanya, rumah Bale Manten ini diperuntukkan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang belum menikah atau masih perawan. Ini merupakan bentuk perhatian keluarga kepada anak gadis agar kesuciannya terjaga.
Selanjutnya: Rumah adat Bali lain
4. Bale Dauh
Bale Dauh merupakan bangunan untuk menerima tamu dan juga sebagai tempat tidur anak remaja laki-laki. Letaknya di bagian barat rumah utama dengan ketinggian lantai yang lebih rendah dari Bale Manten.
Keunikan dari Bale Dauh ini adalah jumlah tiang yang berbeda antara satu rumah dengan rumah lainnya, serta memiliki sebutan khusus untuk jumlah tiang tersebut.
Tiang berjumlah 6 disebut sakenem. Tiang berjumlah 8 adalah sakutus atau antasari, dan jika jumlah tiangnya 9 disebut sangasari.
5. Bale Sekapat
Bale Sekapat adalah bagian dalam rumah adat Bali yang berfungsi sebagai tempat bersantai seluruh anggota keluarga.
Keunikan rumah adat Bali ini adalah adanya empat buah tiang yang berfungsi sebagai penyangga dan atapnya berbentuk pelana.
Dengan adanya bangunan ini, diharapkan agar memiliki hubungan keluarga yang lebih akrab dan harmonis.
Itulah beberapa rumah adat Bali beserta filosofi dan keunikannya masing-masing. Adapun itu baru sebagian dan belum semuanya.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum