Sebuah telaga di dataran tinggi di Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, menyimpan mitos dan sejarah yang unik. Kolam alami ini masih tergolong perawan dan masih dihuni ribuan ikan jinak.
Nama tempat ini adalah Telaga Ranjeng yang berada di kaki Gunung Slamet tepatnya di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan. Lokasinya berada di ketinggian 1.200 Mdpl (meter di atas permukaan laut).
Selain panorama alamnya yang memesona, Telaga Ranjeng juga dikenal sebagai tempat wisata yang penuh dengan mitos. Telaga dengan luas 18,85 ha ini terdapat ikan yang sangat jinak, dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Meski jinak, tidak ada satu orang pun yang berani mengambilnya.
Mitos yang beredar di masyarakat, orang yang mengambil ikan di telaga ini bisa mendapatkan malapetaka. Berkat mitos ini lah, populasi ikan di Telaga ini tetap terjaga.
Uniknya lagi, jenis ikan yang hidup di telaga ini sering berganti. Saat ini, ikan yang menghuni telaga adalah jenis ikan mas.
Namun, beberapa tahun silam telaga ini dipenuhi ikan lele. Masyarakat percaya suatu saat nanti ikan di Telaga Ranjeng ini, akan berganti kembali ke ikan lele.
Juru kunci Telaga Ranjeng, Jamal (43) yang juga petugas keamanan kawasan hutan lindung Telaga Ranjeng menceritakan perihal keunikan telaga ini. Pada awalnya, cerita Jamal, telaga itu dihuni jenis Ikan Wader.
Namun ikan jenis itu menghilang, dan berganti menjadi lele, yang uniknya ukurannya hampir sama. Sudah beberapa kali, jenis ikan yang hidup di Telaga Ranjeng berganti-ganti secara mendadak. Setelah populasi ikan lele, sejak tahun 2020 lalu berganti menjadi ikan Mas.
"Adanya mitos-mitos ini, para pengunjung tidak berani menangkap ikan di Telaga Ranjeng. Sehingga keberadaannya tetap lestari. Pengunjung ikut meyakini jika mengambil ikan di Telaga ini akan mendapat musibah," tuturnya.
Bergantinya jenis populasi ikan di Telaga Ranjeng ini masih misterius. Sebab, dari dahulu sampai sekarang tidak ada seorang warga pun yang menebar benih ikan tertentu di Telaga ini. Anehnya, ketika jenis ikannya berganti ukurannya hampir sama semua.
Lebih lanjut dia menuturkan, hingga kini belum diketahui secara pasti kedalamannya telaga ini. Dia meneruskan, tahun 2018 lalu, sejumlah mahasiswa Unsoed Purwokerto melakukan penelitian kedalaman Telaga Ranjeng tersebut.
Proses pengukuran kedalaman dasar telaga dilakukan menggunakan alat Sonar. Hasilnya sangat mencengangkan, karena kedalaman titik terdalam dari Telaga Ranjeng mencapai 1.200 meter.
"Sampai sekarang, belum diketahui secara pasti berapa kedalaman telaga ini. Ada yang mengatakan hanya sekitar tiga meter. Namun di tahun 2018 lalu, dari hasil penelitian sejumlah mahasiswa Unsoed Purwokerto yang mengukur kedalaman telaga ini, hasilnya dasar terdalam telaga mencapai 1.200 meter. Ini kan aneh," ucapnya.
Simak Video "Video: Parahnya Bencana Tanah Bergerak di Sirampog Brebes, 112 Rumah Rusak"
(pin/pin)