Sebuah survey mengatakan jika pengendara di Jepang cuek dengan para pejalan kaki. Hanya 30 persen yang mau berhenti di penyeberangan pejalan kaki.
Diberitakan SoraNews, Kamis (18/11/2021) Federasi Otomotif Jepang (JAF) melakukan survei dengan mengamati 8.281 kendaraan di seluruh Jepang. Salah satu yang mereka perhatikan adalah perilaku pengendara ketika mendekati penyeberangan tanpa lampu lalu lintas.
Mereka menemukan bahwa jumlah kendaraan yang berhenti untuk memungkinkan pejalan kaki menyeberang jalan rata-rata hanya 30,6 persen secara nasional. Padahal menurut undang-undang lalu lintas Jepang, pejalan kaki memiliki hak untuk menyeberang jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin jika dilihat dari angka, ini sangat mengkhawatirkan para pejalan kaki. Namun angka ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Artinya, kesadaran pengemudi akan keselamatan pejalan kaki dan penyeberangan tanpa lampu lantas mulai ada peningkatan.
Sejak JAF pertama kali melakukan survei pada tahun 2016, jumlah pengendara yang berhenti di penyeberangan pejalan kaki telah meningkat sebesar 23 persen.
Jika rata-rata nasional berada pada 30,6 persen, ada beberapa daerah yang perilaku lalu lintasnya jauh lebih buruk daripada yang lain. Prefektur dengan skor terendah untuk pengemudi yang berhenti di penyeberangan tanpa lampu lalu lintas adalah Aomori (14 persen), Tokyo (12,1 persen) dan Okayama (10,3 persen).
Baca juga: Pesawat Pokemon Terbang Bulan Depan |
Prefektur Nagano telah menempati posisi teratas untuk jumlah pengemudi yang berhenti di penyeberangan pejalan kaki sejak survei ini pertama kali dilakukan. Dan tahun ini mereka tertinggi dengan angka 85,2 persen. Sangat jauh sekali bukan dengan Okoyama?
Namun tetap saja, survei ini tidak mewakili semua pengemudi, dan tentu saja tidak mewakili semua prefektur. Netizen pun pro dan kontra dengan hasil survei ini.
Mayoritas menyarankan agar para pejalan kaki juga memeriksa kondisi jalan sebelum menyeberang. Selain itu, mereka mencoba meminta pejalan kaki untuk bersabar juga karena takut jika mobil mereka berhenti tiba-tiba akan ditabrak oleh pengemudi belakangnya dan terjadi kecelakaan. Juga, ada yang mengingatkan kembali tentang hak pejalan kaki dan ketentuan undang-undang tentang para pengendara.
JAF berharap survei ini akan membantu meningkatkan kesadaran kepada lebih banyak pengemudi Jepang. Juga mendorong mereka untuk mengemudi dengan mempertimbangkan keselamatan pejalan kaki.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!