Rata-rata jumlah kedatangan penumpang per hari di terminal domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, meningkat di November ini. Dikaitkan turunnya harga tes swab PCR dan antigen.
Pada Oktober 2021, jumlah penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai rata-rata per hari sebanyak 7.500 orang. Sementara, dari data kedatangan penumpang di awal November 2021, rata-rata kedatangan penumpang berkisar 6 ribu hingga 8 ribu orang. Bahkan, pada Kamis (18/11/2021) kemarin, sempat tembus 11.053 penumpang.
Kenaikan jumlah penumpang itu dikaitkan harga tes swab PCR dan antigen, yang menjadi syarat perjalanan saat pandemi, makin murah di bulan ini. Bulan lalu, tes PCR masih dibanderol di atas Rp 750 ribu, sedangkan pada bulan November tarifnya di bawah Rp 500 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga tes antigen juga turun. Dari sekitar Rp 200 ribuan menjadi di bawah Rp 100 ribu.
"Sebenarnya, sejak penyesuaian tarif PCR, awal bulan November sudah mulai ada peningkatan jumlah penumpang," kata Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (20/11).
Sementara itu, asal penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai terbanyak masih didominasi dari kota itu-itu saja. Yakni, Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Taufan memprediksi bila tidak ada perubahan regulasi atau aturan pembatasan perjalanan bagi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kemungkinan rata-rata jumlah penumpang yang datang ke Bali semakin meningkat. Setidaknya, bisa mencapai 9 ribu hingga 10 ribu orang.
"Iya, 9 ribu sampai 10 ribu kalau memang regulasinya (atau) persyaratan saat ini. Rata-rata per hari 9 ribu hingga 10 ribu. Bukan yang datang realisasi, tapi iya rata-rata, paling 9 ribu dan 10 ribu," ujar Taufan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan