Duh... Situs Candi Jaden di Klaten Terlantar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duh... Situs Candi Jaden di Klaten Terlantar

Achmad Syauqi - detikTravel
Senin, 22 Nov 2021 08:48 WIB
Situs candi Jaden di Kecamatan Jatinom yang ditumbuhi semak belukar
Situs candi Jaden di Kecamatan Jatinom yang ditumbuhi semak belukar. (Achmad Syauqi/ detikcom)
Klaten -

Situs yang diduga bekas bangunan candi di Dusun Jaden, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah terbengkalai. Tumpukan blok- blok batu kembali ditumbuhi semak belukar.

"Sampai saat ini belum diapa-apakan, masih utuh begitu. Ditumbuhi semak lagi," kata seorang warga sekitar, Sohiran (53), pada detikcom, Senin (22/11/2021).

Menurut Sohiran sejak dicek petugas beberapa waktu lalu belum ada kelanjutan. Ditata juga belum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ditata-tata. Kadang ada yang moto-moto di situ tapi tidak tahu dari mana," sambung Sohiran, yang menggarap sawah di sekitar lokasi.

Situs candi Jaden di Kecamatan Jatinom yang ditumbuhi semak belukarSitus candi Jaden di Kecamatan Jatinom yang ditumbuhi semak belukar Foto: (Achmad Syauqi/ detikcom)

Menurut Sohiran, lahan tempat tumpukan batu itu bukan milik warga tapi milik pemerintah desa. Ada tiga lokasi tumpukan batu di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Lahan milik kas desa tapi yang menggarap warga. Selain di tengah, di dekat pohon Duwet dan di selatan makam juga ada tumpukan batu," kata Sohiran.

Meskipun belum ada tindak lanjut, Sohiran menjelaskan, tetapi di selatan desanya atau di dekat Desa Manggis sudah dipasang papan petunjuk. Siapa yang memasang papan petunjuk itu juga tidak diketahui.

"Dipasang papan petunjuk ke sini, tetapi tumpukan batu masih tetap begitu. Yang masang siapa kita tidak tahu," kata Sohiran.

Petani lain, Sutarno (60), mengatakan sejak diteliti tahun lalu belum ada tindak lanjut dari pemerintah. Arca sapi di lahan yang digarapnya juga belum pindah.

"Arca sapi masih ada, belum diapakan, belum ada kelanjutannya. Tapi, arca itu sejak dulu sudah tidak ada kepalanya," ungkap Sutarno pada detikcom.

Sutarno mengatakan meskipun belum dipindahkan, tetapi arca itu sering dicek. Petugas yang mengecek saat ditanya mengatakan cuma mengecek.

"Ya katanya cuma mengecek tapi katanya masih menunggu hasil penelitian. Kalau yang dekat pohon Duwet itu juga ada sumurnya," sebut Sutarno.

Pantauan detikcom di lokasi, situs yang terletak di tengah ladang kas desa. Dari jalan tidak tampak ada tumpukan batu karena ditumbuhi semak belukar yang merambat rapat.

Untuk mencapai lokasi harus melintasi tegalan yang ditanam pepaya dan ketela pohon. Situs berada di bawah pohon, sedangkan arca sapi (Nandi) berada di barat lokasi sekitar 20 meter.

Dilihat dari dekat pun tidak terlihat ada tumpukan batu. Yang terlihat hanya batu Yoni terbalik yang pernah dibersihkan saat ada pengecekan dari BPCB Jateng tahun lalu.

Situs candi Jaden di Kecamatan Jatinom yang ditumbuhi semak belukarSitus candi Jaden di Kecamatan Jatinom yang ditumbuhi semak belukar Foto: (Achmad Syauqi/ detikcom)

Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deny Wahju Hidajat, menjelaskan balai pernah meneliti dengan radar GPR. Hasilnya sudah diserahkan ke Pemkab.

"Laporan GPR sudah kami serahkan ke dinas terkait di Pemkab. Kami menunggu tindak lanjut dari Pemkab seperti apa dan kami siap untuk menangani cagar budayanya," kata Deny saat dikonfirmasi.

Sebelumnya diberitakan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah mencari jejak reruntuhan batu candi di Dusun Jaden, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. BPCB mengerahkan alat ground penetrating radar (GPR).

"Ini GPR, alat ini untuk mengetes kandungan situs di Dusun Jaden ini," kata Pamong Budaya Madya BPCB Jateng Deny Wahju Hidajat kepada wartawan di lokasi, Jumat (9/10/2020).

Menurut Deny, radar itu digunakan untuk mengetahui letak situs aslinya. Sebab selama ini yang ditemukan hanya tumpukan batu candi untuk talut tegalan.




(sym/fem)

Hide Ads