Desa Penglipuran di Bali menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun internasional. Jelang natal dan tahun baru, ada upaya yang dilakukan agar tak terjadi kerumunan.
Desa wisata yang masih kental dengan adat dan budaya Bali ini sudah mulai kedatangan banyak wisatawan. Baru dibuka kembali pada 9 September, tren naiknya pengunjung sudah terlihat di bulan berikutnya.
"Jadi tren naiknya itu di bulan Oktober, keliatan trennya naik bahkan mencapai 400 per hari," kata Pengelola Desa Wisata, I Nengah Moneng saat ditemui detikTravel di lokasi, Minggu (28/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pada bulan November, semakin banyak wisatawan yang mengunjungi Desa Wisata Penglipuran. Ada sekitar 450 wisatawan per hari.
Namun jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi begitu jauh. Dalam satu hari, jumlah wisatawan yang datang bisa mencapai 750-900, apalagi di momen hari libur besar agama.
"Kemarin saja sehari setelah Hari Raya Galungan mencapai 3.000 lebih itu pun harus kami memang ekstra tenaga kerja kami disini menjaga penglipuran itu biar tetap prokesnya jalan dengan baik," kata Moneng.
Untuk itu, demi mencegah penularan virus Corona di momen Nataru, pemerintah akan menerapkan PPKM level 3 yang membatasi kapasitas di tempat wisata. Desa Wisata Penglipuran akan membatasi kedatangan wisatawan dengan kapasitas 50%.
"Menjelang akhir tahun itukan pemerintah sudah mempersiapkan adanya PPKM level 3, aturannya sudah ada kalau tidak salah kalau d level 3 itu kita masih bisa menerima 50 persen dengan protokol kesehatan yang harus diimplementasikan dengan baik," tambahnya.
Edukasi dan sosialisasi pun dilakukan agar warga hingga wisatawan yang datang bisa meminimalisir penularan COVID-19 di Desa Wisata Penglipuran.
"Kami sebagai pengelola desa wisata wajib juga untuk mentaati aturan itu dan masyarakat juga harus diberikan edukasi sosialisasikan tentang apa yag harus kita lakukan untuk kenyamanan kita sebagai warga di sini, siapapun tetap sehat," pungkas Moneng.
Simak video 'Pakem Adat Anti Poligami di Desa Penglipuran Bali':
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum