Nonton Tari Sintren untuk Pertama Kalinya: Kagum dan Terkaget-kaget!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nonton Tari Sintren untuk Pertama Kalinya: Kagum dan Terkaget-kaget!

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 07 Des 2021 09:11 WIB

Setelah diikat dengan kuat, sang penari akan digulung dengan tikar lalu dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang tertutup. Dalam sekelebatan mata, sang penari sudah berpindah tempat masuk ke dalam kurungan ayam.

Saya yang melihat dibuat terkaget-kaget dengan pemandangan itu. Tapi ternyata itu hanyalah kekagetan pertama. Masih ada kekagetan berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kurungan ayam dibuka, ada yang lebih mengagetkan lagi. Tiba-tiba saja sang penari Sintren sudah terlepas dari ikatannya, sudah berganti kostum dan menjelma sebagai seorang putri cantik yang lemah gemulai, siap untuk menari.

Tentu sebagai orang yang baru pertama kali nonton langsung tari Sintren, saya dibuat kaget dan heran. Bagaimana bisa seseorang perempuan yang sudah diikat kuat, tiba-tiba sudah terlepas, berganti kostum dan siap untuk menari.

ADVERTISEMENT
Tari Sintren CirebonTari Sintren Cirebon Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel

Menurut Kang Iyan, justru di situ lah letak mistisnya tari Sintren. Ada kekuatan 'lain' yang bekerja dalam proses itu.

"Karena proses turunnya bidadari tadi merasuk ke dalam badannya penari dengan sendirinya proses itu berjalan. Unsur gaibnya di situ," imbuhnya.

Tari Sintren yang bernuansa mistis dari CirebonTari Sintren yang bernuansa mistis dari Cirebon Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel

Dengan gemulai, sang penari Sintren akan menari mengikuti irama musik dan juga bimbingan sang dalang. Yang bikin terkaget-laget lagi, begitu ada penonton yang nyawer dengan melempar uang ke arah penari, tiba-tiba saja penari Sintren berhenti bergerak dan roboh.

"Itu ada filosofinya. Uang itu adalah dunia. Apabila orang tidak bisa mengemban amanah dunia itu dengan sendirinya akan jatuh. Tapi kalau kita kuat imannya, Insya Allah tidak," kata pria berambut gondrong itu.

Setelah 30 menit pertunjukan tari Sintren digelar. Tiba saatnya sang dalang menyadarkan kembali sang penari yang sudah dirasuki arwah bidadari. Selama menari Sintren, sang penari memang dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Tari sintrenTari sintren Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel

Menikmati pertunjukan tari Sintren di Keraton Kacirebonan sore itu membuat saya merinding. Bukan karena takut, tetapi lebih kepada kagum. Ternyata masih ada kebudayaan seperti ini di Tanah Jawa.

Sudah selayaknya kesenian tradisional khas seperti ini dilestarikan dan terus dipentaskan agar anak cucu kita nanti tahu bahwa ada kebudayaan lokal yang unik seperti ini tetap bertahan di masa depan.


(wsw/ddn)

Hide Ads