Sambut G20, Kemenparekraf Siapkan 46 Paket Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sambut G20, Kemenparekraf Siapkan 46 Paket Wisata

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Selasa, 07 Des 2021 19:16 WIB
Ilustrasi libur natal dan tahun baru di berbagai tempat wisata Indonesia, Bali dan Semeru
Sambut KTT G20, Kemenparekraf siapkan puluhan paket wisata untuk delegasi G20. Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan segera dilaksanakan tahun depan dengan Bali sebagai tuan rumah. Apa saja persiapan yang dilakukan Kemenparekraf?

Kemenparekraf akan menyiapkan beberapa side event dalam KTT G20. Ada 11 working grup dalam side event dan dalam hal ini Kemenparekraf akan bertanggung jawab sebagai subkoordinator tiga working group, yaitu Tourism Working Group, International Financial Architecture Working Group, dan Sustainable Finance Working Group.

Kemenparekraf juga akan menyediakan paket wisata bagi para delegasi G20. "Saat ini paket wisata untuk kebutuhan pre dan post tour G20 juga sedang kami siapkan. Direncanakan untuk G20 terdiri dari 46 paket wisata (27 Excursion package dan 19 Post Tour Package)," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi dari paket wisata ini meliputi sejumlah tempat, seperti Bali (19 Excursion package), Lombok (2 excursion package, 2 post tour package) , Labuan Bajo (6 post tour package), Yogyakarta (6 excursion package, 3 post tour packafe) dan Danau Toba (6 post tour package).

ADVERTISEMENT

"Untuk Bali sendiri ada beberapa lokasi seperti Garuda Wishnu Kencana, Desa Carang Sari, Kintamani, Gunung Batur, Kawasan Ubud, dan lain sebagainya," ungkap Sandiaga.

"Nantinya di tiap venue akan dilaksanakan pemeriksaan lokasi terkait rekomendasi destinasi, dan akomodasi para delegasi G20 2022," tambahnya.

Selain itu, proses sertifikasi CHSE yang menjadi bagian dari persiapan G20 juga terus berjalan. Kemenparekraf memastikan hotel-hotel yang menjadi fasilitas akomodasi bagi event G20 nantinya tersertifikasi CHSE.

"Beberapa waktu lalu, Kemenparekraf bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) melaunching SNI dan Skema Akreditasi CHSE sebagai salah satu upaya menjamin validity dan realibity melalui tanda Indonesia Care, yang diharapkan menjadi trademark pemulihan pariwisata Indonesia," kata Sandiaga.




(elk/ddn)

Hide Ads