Kepulauan Sula di Maluku Utara akan segera menggelar Festival Tanjung Waka. Tema besar yang diusung adalah terkait pelestarian lingkungan.
Dikutip detikTravel dari siaran persnya, Kamis (9/12/2021), Festival Tanjung Waka (FTW) 2021 adalah refleksi kehidupan masyarakat lokal di
Kepulauan Sula yang sesungguhnya.
Warga di Sula akan bersuka cita menggelar sejumlah warisan budaya leluhur mereka yang penuh kesederhanaan, tapi mempunyai pesan moril yang bernilai tinggi. Kekuatan kearifan lokal dan filosofi hidup masyarakat Sula akan menjadi 'industri kreatif' warga setempat dalam menciptakan suasana festival yang khidmat.
Baca juga: 7 Pulau Bernama Hewan di Indonesia |
FTW 2021 adalah festival berbasis konsep Edu-Ekowisata. Bagi masyarakat Sula, destinasi alam yang indah di sana hanyalah sebuah bonus. Yang menjadi target mereka adalah bagaimana festival ini dapat menjual ilmu pengetahuan dan filsafat lokal.
FTW 2021 mengedepankan tingkat partisipasi masyarakat setempat dengan konsep green event. Mereka akan menggunakan strategi ini untuk mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem di sana sesuai dengan tuntutan dari para eco-traveller.
Penyelenggaran event ini mengedepankan pemeliharaan alam dan lingkungan, keaslian seni dan budaya, adat istiadat, pemeliharaan flora dan fauna, serta keseimbangan hidup antara manusia dan alam.
Sejumlah acara akan digelar di Festival Tanjung Waka, meliputi Gowes Bena Sepeda 60Km FTW2021, Historical Camping, Coastal Cleanup, Coral
Transplantation, Sea Turtle Conservation, Traditional Colossal Performance, Traditional Children Games, Traditional Live Cooking, Five-Day Local Culinary Adventures, Sula Arts & Cultural Expo 2021, Explore The Turtles Palace of Tanjung Waka, Water Sports, Habar Sua Seminar, International Seminar on Sustainable Coastal Tourism dan Pencanangan Kabupaten Sula Bebas Sampah Plastik 2024.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula dan masyarakat setempat berkomitmen untuk melaksanakan eco-event ini berbasis ekologi. Empat pilar konsep eco-
event pada FTW2021 yaitu penempatan lokasi acara yang ramah lingkungan (outdoor), pilihan penggunaan perlengkapan makanan dan minuman yang 100% menggunakan bahan non plastik, penggunaan bahan material/konstruksi pendukungan event (panggung, booth, dekorasi, dll) yang ramah lingkungan dan penggunaan sistem komunikasi digital dan sistim transportasi bersama.
Selama acara berlangsung, pelaksana acara, masyarakat dan seluruh komunitas lokal akan mengkampanyekan 'Stop Penggunaan Plastik Kemasan Sekali Pakai' sebagai kampanye sadar lingkungan.
Selanjutnya: Agenda acara ramah lingkungan
Simak Video "Video Jalan-jalan Lihat 'Pulau Uang Seribu' di Ternate"
(rdy/rdy)