Kemenparekraf Mau Kembangkan Wisata di Biak Numfor Untuk Bangkitkan Ekonomi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemenparekraf Mau Kembangkan Wisata di Biak Numfor Untuk Bangkitkan Ekonomi

Tim detikcom - detikTravel
Jumat, 10 Des 2021 14:11 WIB
Festival Biak Munara Wampasi
Foto: Ilustrasi (dok. Kemenpar)
Biak Numfor -

Kemenparekraf akan mendorong pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Hal itu dilakukan untuk menarik wisatawan dan membangkitkan ekonomi.

Dalam upaya tersebut, Kemenparekraf melalui Direktorat Pengembangan Destinasi II, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur melakukan peninjauan destinasi wisata di Biak Numfor.

Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Wawan Gunawan, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor, Ony Dangeubun meninjau pembangunan destinasi wisata gua Jepang di Distrik Samofa, Rabu (8/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gua Jepang merupakan salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Biak Numfor. Gua Jepang awalnya adalah gua alami yang sering digunakan masyarakat setempat sebagai tempat beristirahat.

Di dalam gua ini juga terdapat mata air yang sering dipakai masyarakat untuk keperluan sehari-hari, sebelum akhirnya dimanfaatkan oleh tentara Jepang.

ADVERTISEMENT

"Potensi destinasi gua Jepang ini sudah sangat keren dengan cerita sejarah yang begitu kuat yang ada di dalamnya. Kami yakin destinasi ini bisa mendunia bahkan bisa menyandingi Museum War Remnants di Vietnam, asal terus dikemas dengan standar global," kata Wawan dalam keterangannya, Jumat (10/12/2021).

Wawan menjelaskan, dukungan Kemenparekraf untuk pengembangan destinasi wisata di Biak Numfor sudah sesuai dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Destinasi Pariwisata Pengembangan (DPP) Biak-Teluk Cendrawasih.

"Penyiapan destinasi Biak Numfor yang berkualitas, berdaya saing, terintegrasi dan berkelanjutan. Bisa diperkuat dengan pembuatan calender of event yang menarik, travel pattern kemasan paket-paket wisata sejarah dan religi ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisman dan wisnus dengan narasi story telling yang kuat dan menarik," kata Wawan.

Selanjutnya: Kisah Gua Jepang

Gua Jepang atau sering disebut Abyab Binsari oleh masyarakat setempat, memiliki arti gua Nenek. Menurut cerita warga setempat, zaman dulu ada seorang nenek yang tinggal di sekitar gua ini. Namun setelah tentara Jepang datang, nenek itu kemudian menghilang tanpa jejak.

Tentara Jepang pertama kali mendarat ke Biak pada tahun 1943 dengan jumlah tentara kurang lebih 10.000. Tersebar dari gua Jepang, Biak Utara, Biak Barat, Biak Timur, Ambroben Sup, sampai ke Supiori.

Tentara Jepang kemudian membangun benteng-benteng pertahanan di pinggiran pantai sampai ke hutan dan gua-gua yang ada di hutan. Khusus di gua Jepang terdapat sebanyak 3.000 personel tentara Jepang, yang kemudian menjadikan gua tersebut sebagai pusat logistik dan juga tempat persembunyian tentara jepang di bawah Komando Kolonel Kuzume.

Sekitar tahun 1944, tentara sekutu yang berada di bawah kepemimpinan Jenderal Douglas McArthur mengetahui jika pusat Logistik tentara Jepang berada di Biak. Maka pada 7 Juni 1944, sekutu langsung menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar di atas gua Binsari ini, yang mengakibatkan lebih dari 3.000 tentara Jepang tewas.

Sekitar tahun 1980, gua Jepang ditetapkan sebagai salah satu objek wisata sejarah perang dunia ke-II. Benda-benda yang ditemukan di area ini di antaranya adalah senjata, baik senjata ringan maupun senjata berat, peluru, helm atau topi-topi tentara Jepang.

Selain itu, ada juga pesawat Jepang, bom, peralatan makan minum, samurai, pistol dan alat-alat kedokteran seperti obat-obatan, kemudian benda - benda dari sekutu.

Selain gua Jepang, Wawan juga melakukan peninjauan pembangunan panggung kesenian di Kawasan Museum Cendrawasih Distrik Biak Kota, Rest Area Wardo Distrik Biak Barat dan Waterblow Tanjung Saruri Distrik Yawosi, serta peninjauan persiapan pembangunan di Pantai Yennyabo Sorido, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor.

Di kesempatan itu Wawan mengapresiasi komitmen kuat dari pemerintah daerah setempat, khususnya Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap dalam mengembangkan pariwisata Biak Numfor yang sangat strategis, seperti wisata Gua Jepang.

"Tentu hal ini akan berdampak memberikan nilai tambah dalam mempercepat pergerakan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Biak Numfor," tutup Wawan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Bupati Purwakarta Upayakan Pemulangan Jenazah Korban Penembakan KKB"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Hide Ads