Rakitan terakhir pesawat jumbo Airbus A380 telah diuji coba terbang. Pada ujian terakhir ini, ia memberi pesan cinta di udara.
Seperti diberitakan CNN, pesawat jumbo Airbus A380 adalah jenis yang memiliki begitu banyak penggemar. Saingannya adalah Boeing 747 atau Queen of The Skies.
Pesawat penumpang terbesar di dunia melakukan penerbangan pra-pengiriman terakhirnya pada 13 Desember. Pesawat jumbo Airbus A380 lepas landas dari fasilitas Airbus di Bandara Hamburg-Finkenwerder lalu terbang tur ke timur laut Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilot mengambil rute yang sangat khusus untuk membuat simbol hati. Garisya diambil oleh layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24.
Pesawat tersebut, terdaftar sebagai MSN 272, telah berada di Hamburg sejak Maret. Lokasi itu merupakan basisnya untuk tes akhir serta fit-out kabin dan pengecatan livery.
Baca juga: Rumitnya Merakit Pesawat Raksasa Airbus A380 |
Airbus A380 dikembangkan dengan biaya USD 25 miliar. Dengan kapasitas hingga 853 penumpang, ini adalah pesawat sipil produksi massal terbesar dalam sejarah.Pesawat jumbo Airbus A380 ini dijadwalkan untuk dikirimkan pada bulan ini ke Emirates, pelanggan terbesar. Penumpang menyukainya, tetapi maskapai menyerah menggunakannya.
Pengiriman pertama superjumbo adalah ke Singapore Airlines pada 2007, dan sejak itu hampir 250 buah A380 telah diluncurkan dari Toulouse.
Sekarang, sudah hampir tiga tahun sejak Airbus mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan perakitan pesawat jumbo Airbus A380.
"Ini keputusan yang menyakitkan. Kami telah menginvestasikan banyak upaya, banyak sumber daya, dan banyak keringat ke dalam pesawat ini," kata CEO Airbus Tom Enders pada Februari 2019.
Minat maskapai penerbangan telah bergeser ke pesawat yang lebih ringan dan lebih hemat bahan bakar. Lalu, pandemi mempercepat kematian pesawat itu secara lebih cepat.Airbus sepertinya terlalu yakin pada pesanan pesawat superjumbo. Pada saat pengumuman 2019 sejumlah 234 pesawat telah dikirimkan atau kurang dari setengah dari total 600 target penjualan.
Maskapai penerbangan termasuk Lufthansa, Qantas dan Air France menghentikan penerbangan menggunakan pesawat jumbo Airbus A380 mereka pada tahun lalu. Saat itu terjadi penurunan tajam dalam permintaan penerbangan yang berarti banyak pesawat terbang dalam keadaan hampir kosong.
Meski pemulihannya lambat, Singapore Airlines hingga British Airways sudah mengembalikan pesawat jumbo Airbus A380 ke dalam layanan. Sehingga pesawat ini akan berada di langit untuk sementara waktu.
Menyusun A380 adalah tugas besar, dengan 1.500 perusahaan terlibat dalam pembuatan semua suku cadang, mulai dari paku keling, baut, jok hingga mesin. Empat juta suku cadang individu perlu diterbangkan, digerakkan, dan dikirim dari 30 negara berbeda.
Konvoi terakhir ke Final Assembly Line (FAL) terjadi pada Februari 2020, dengan ratusan orang berkumpul di Desa Levignac, Prancis untuk melihat sayap, badan, dan ekor horizontal yang diangkut dengan truk.
Bagian badan pesawat jumbo Airbus A380 berasal dari Hamburg, Jerman, dan Saint-Nazaire, Prancis. Ekor horizontal diproduksi di Cadiz, Spanyol dan sirip ekor vertikal dibuat di Hamburg.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan