Desa wisata diprediksi akan jadi masa depan pariwisata Indonesia. Tidak salah karena memang potensinya yang masih sangat besar.
Salah satu bukti nyata adalah terpilihnya Desa Wisata Nglanggeran sebagai Best Tourism Village 2021 dalam ajang yang diselenggarakan oleh Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).
Saya pun sangat mengapresiasi kunjungan ke Desa-desa Wisata yang dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam rangka Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
Kunjungan tersebut adalah strategi membangun Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh Bapak Prsiden Jokowi yakni Membangun dari Pinggiran. Pada masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, saya sangat meyakini bahwa trend berwisata di Indonesia adalah dengan mengunjungi destinasi-destinasi terdekat yang salah satunya adalah Desa Wisata.
1. Saat berkunjung ke Desa Wisata Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (1/4/2021), Menparekraf Sandiaga Uno berjanji akan memprioritaskan pengembangan desa wisata sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat sekaligus untuk menyokong destinasi wisata unggulan serta mengadakan program-program pendampingan SDM
2. Menparekraf Sandiaga Uno melakukan visitasi ke Desa Wisata Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (20/10/2021). Dia mengatakan Kemenparekraf akan menyusun program, yang nantinya akan di diskusikan dengan pak bupati dan jajaran, serta BI (Bank Indonesia) untuk merencanakan desa wisata kebencanaan ini dengan BMKG dan Jepang, yang memilik program serupa.
3. Berkunjung ke Desa Wisata Apar, Kota Pariaman, Sumatra Barat (27/8/2021) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berjanji menyediakan akses internet gratis selama satu tahun di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat.
4. Pada kunjungannya ke rumah kelahiran Buya Hamka di Desa Wisata Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (27/8/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berjanji akan mengajak para duta besar Indonesia di kawasan ASEAN untuk menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) di kawasan Danau Maninjau, Sumatera Barat.
5. Berkunjung ke Desa Wisata Saribu Gonjong, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat (28/8/2021) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berjanji akan membantu perbaikan infrastruktur dan penguatan digitalisasi di Desa Wisata tersebut.
6. Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Koto Mesjid, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau (12/9/2021). Disana dia mencanangkan patin harus go international, menggantikan salmon.
7. Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Desa Wisata Ekowisata Desa Burai di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan Kamis (30/9/21). Menparekraf akan memberikan bantuan berupa satu buah perahu getek untuk memudahkan para pelancong yang berkunjung dan ingin menikmati sungai di Desa Burai.
8. Pada kunjungannya ke Desa Wisata Rejowinangun di hari (8/10/2021), Menparekraf menegaskan Desa Wisata Rejowinangun akan dipersiapkan menjadi wisata unggulan, membuka akses untuk wisatawan mancanegara berwisata di rejowinangun dan destinasi Jogja lainnya.
9. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (13/10/2021). Pada kunjungannya itu, dirinya berjanji bakal melengkapi akses jaringan internet. Dirinya akan mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menghadirkan Base Transceiver Station (BTS) yang akan mendongkrak jaringan internet.
10. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi Desa Wisata Sanankerto, Turen, Kabupaten Malang pada Jumat (15/10/2021). Menparekraf berjanji akan memberikan fasilitasi kepada pengelola wisata yang ingin melakukan uji coba pembukaan tempat pariwisata setelah status PPKM di tempat tersebut diturunkan.
11. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (28/10/2021) berkunjung ke Desa Wisata Ngilngof, Kecamatan Manyeu, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Menparekraf menjanjikan adanya perbaikan jaringan internet, antara tiga sampai enam bulan akan ada peningkatan.
12. Menparekraf Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Wisata Religi Bubohu Bongo, Sabtu (6/11/2021). Desa Bongo merupakan salah satu desa di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, terletak di pesisir utara Teluk Tomini. Menparekraf berjanji untuk mengembangkan Desa Wisata ini sebagai salah satu destinasi wisata Halal untuk menggerakkan roda perekonomian dan membuka lapangan kerja.
13. Pada kunjungannya ke Wisata adat Wae Rebo, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai - NTT, (2-3/12/2021), Menparekraf Sandiaga Uno berjanji, pihaknya akan memulai melakukan asesmen tahun depan di Wae Rebo untuk menjadi world best tourism village atau desa wisata terbaik di dunia dan akan menugaskan Ketua Dewan Juri Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Prof. Azril Azahari, untuk memberikan pendampingan.
14. Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Desa wisata Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Selasa (7/12/2021). Warga setempat yang membuat kerajinan sebagai cinderamata mengeluhkan kurangnya alat-alat yang akan digunakan. Menparekraf akhirnya berjanji akan membantu mencarikan alat-alat yang dibutuhkan di Jakarta
15. Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Desa Wisata Taro yang terletak di Tegalalang, Gianyar, Bali (30/1/2021). Pada kunjungannya itu, Sandiaga Uno berjanji akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat dan juga masyarakat untuk memajukan desa wisata Taro yang merupakan desa wisata tertua di Bali.
16. Menparekraf Sandiaga Uno membuka Bimtek & Workshop Online Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 Zona B secara virtual, Jumat (16/7/2021). Dirinya mengatakan Kemenparekraf akan all out untuk mendorong desa wisata karena yakin ini akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan akan berpihak, berkeadilan kepada masyarakat. Selain itu, dia juga berjanji akan mempercepat pengembangan potensi desa wisata seiring dengan kolaborasi dengan Kementerian Desa PDTT dan kementerian/lembaga lainnya.
17. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja terkait Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021g ke Kampung Yoboi, Jayapura, Papua. Disana Sandiaga Uno berjanji untuk membantu mempromosikan produk lokal Papua.
18. Pada acara peresmian Desa Ara di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), sebagai satu dari 50 desa wisata terbaik di Indonesia (25/11/2021) Sandiaga berjanji bakal merealisasikan pembangunan bandara wisata di Bulukumba.
Selanjutnya: Birokrasi Harus Disederhanakan
Menyederhanakan Birokrasi
Janji selalu mudah disampaikan, namun terkadang lama, bahkan sulit terealisasi. Salah satunya karena birokrasi yang terlalu Panjang dan berbelit-belit.
Oleh karena itu, agar janji-janji seperti dana stimulus pariwisata atau bantuan lainnya yang menyasar pelaku pariwisata cepat dieksekusi, maka harus diikuti dengan penyederhanaan birokrasi, sehingga tidak menyebabkan bantuan-bantuan penting terlambat sampai kepada para penerima.
Pemantapan Desa Wisata
Desa-desa wisata yang ada harus memiliki diferensiasi dan tidak monoton pada jenis yang sama sehingga meningkatkan daya tarik pengunjung untuk datang berlibur ke sana.
Untuk pemantapan Desa Wisata, saya merumuskan 7A yang bisa juga diterapkan untuk destinasi-destinasi lainnya, yaitu:
1. Atraksi
Mengemas daya tarik wisata semenarik mungkin adalah salah satu kunci utama untuk mendatangkan pengunjung. Desa wisata harus bisa memanfaatkan dan menciptakan atraksi yang unik sesuai dengan basic atraksi yang ada di lokasi tersebut seperti alam, budaya dan buatan manusia.
2. Aksesibilitas
Jika terdapat kesulitan anggaran dari pemerintah untuk pembangunan akses di sebuah destinasi, pengelola bisa memanfaatkan keadaan alamiah di suatu destinasi menjadi suatu kelebihan.
3. Amenitas
Yang tidak kalah penting pada Destinasi wisata (tidak hanya di Desa Wisata) adalah amenitas yang ada di tempat tersebut. Kebersihan adalah segala-segalanya. Oleh karena itu, salah satu yang harus diperhatikan di destinasi adalah amenitas toilet umum yang harus selalu dalam keadaan bersih.
Toilet adalah cermin destinasi. Sebuah ucapan bijak mengatakan, kalau ingin melihat seperti apa kebersihan rumah dan penghuninya, lihatlah toiletnya.
Hal lainnya yang ingin saya rekomendasikan untuk sebuah desa wisata adalah adanya amenitas pengelolaan sampah. Sampah juga merupakan sumberdaya jika dikelola dengan baik, baik itu sampah organik dan anorganik.
4. Activity
Menurut saya, diferensiasi aktivitas di Desa Wisata adalah hal penting lainnya yang harus dilakukan oleh pengelola. Desa wisata tidak akan menjadi hal yang menarik jika satu dengan yang lainnya memiliki aktifitas yang sama. Pengelola destinasi harus jelas menentukan aktifitas yang akan dilakukan oleh pengunjung sehingga menjadikan length of stay yang lebih Panjang dan berdampak pada peningkatan Ekonomi di destinsi.
5. Ambience
Penting bagi pengelola untuk menentukan bagaimana suasana yang mau dihadirkan ketika wisatawan berkunjung ke destinasi. Apakah tradisional, pedesaan, honeymoon, pantai wellness dan lain-lain yang harus jelas menjadi bentuk layanan ke pada wisatawan.
Kebanyakan Desa Wisata dalam suatu daerah menawarkan suasana yang sama kepada pengunjungnya. Salah satu alternatif paket wisata yang saya kira menarik bagi wisatawan adalah dengan membuat paket berdasarkan tradisi warga setempat.
Misalnya di Lombok, salah satu desa wisata membuat paket wisata untuk tamu domestic/mancanegara yang memungkinkan mereka bisa terjun langsung dalam sebuah pesta adat pernikahan, bergelut menyiapkan hidangan pesta yang biasanya dihidangkan oleh para laki-laki, ikut rombongan 'nyongkolan' atau bisa juga mengambil bagian menjadi penabuh gendang beleq. Hal tersebut saya rasa akan memberikan pengalaman berlibur yang berbeda kepada para pengunjung.
6. Attitude
Pengunjung dan pengelola destinasi harus menerapkan perilaku yang berbagi tangung jawab. Pengunjung mematuhi protokol CHSE dan peraturan lainnya yang diterapkan oleh pengelola, dan pengelola bertanggung jawab dengan layanan yang professional kepada pengunjung
7. Accelerator
Pengelola Desa Wisata harus siap dengan pola promosi yang memanfaatkan digitalisasi. Meskipun memiliki layanan yang tradisional, promosi sebuah desa wisata harus dilakukan dengan Go Digital memanfaatkan berbagai platform yang ada seperti media sosial ataupun website-website berita dan travel.
Setiap desa wisata yang ada harus mempunyai official website/social media masing-masing yang didalamnya berisi layanan dan paket-paket wisata menarik yang bisa diikuti oleh calon pengunjung.
Official website/social media tersebut juga berisi testimoni-testimoni dari pengunjung yang sebelumnya pernah berkunjung ke Desa Wisata tersebut. Hal itu saya rasa adalah versi lain dari promosi word of mouth yang menjadi promosi paling ampuh untuk menawarkan suatu layanan.
---
Artikel opini ini ditulis oleh Taufan Rahmadi, Pengamat sekaligus Ahli Strategi Pariwisata Nasional. Artikel sudah diubah seperlunya oleh redaksi.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan