Selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), semua objek wisata di Klaten, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta diizinkan buka. Pentas seni juga boleh digelar, tapi ada syaratnya.
"Boleh (pentas seni di objek wisata). Ndak papa silakan dengan catatan ada pengawasan ketat dari pengelola," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Sri Nugroho kepada detikcom, Minggu (26/12/2021).
Nugroho mengatakan mengacu pada instruksi bupati dan instruksi Mendagri, wisata diizinkan buka. Jumlah pengunjung pun dibatasi 75 persen.
"Sampai dengan tanggal 2 Desember objek wisata tetap buka sampai 75 persen dari kapasitas. Seni budaya di area objek wisata diperbolehkan dengan pengawasan ketat," imbuh Sri Nugroho.
Sri Nugroho menyebut Satgas COVID-19 dan Pemkab Klaten mewajibkan semua objek wisata membentuk posko pengawasan. Dia menyebut semua objek wisata sudah mendirikan posko.
"Setelah ada instruksi menteri nomor 67/ 2021 kami langsung koordinasi dengan pengelola objek untuk membentuk posko. Masing-masing objek sudah bergerak cepat membentuk posko dan mengoptimalkan satgas objek wisata," ujar Sri Nugroho.
Sri Nugroho menuturkan 75 persen dari kapasitas objek wisata yang diizinkan masuk merupakan tantangan pengelola.
"Setiap objek sudah membuat posko. Setiap hari pengelola objek laporan ke kami jumlah pengunjungnya, kemarin 25 persen, saat ini diizinkan 75 persen kan juga tantangan," lanjut Sri Nugroho.
Dia menambahkan pentas seni budaya di luar objek wisata sudah diizinkan. Dengan catatan jumlah penonton dibatasi.
"Pentas seni budaya di luar objek diizinkan. Tapi ketentuan yang baru penonton dibatasi maksimal hanya 50 orang saja, tidak boleh lebih," tegas Sri Nugroho.
Dia menuturkan pihaknya tidak memberlakukan sistem ganjil genap di ruas objek wisata. "Kita tidak terapkan ganjil genap tapi kalau dinas perhubungan kita tidak tahu. Kewenangan di perhubungan," terang Sri Nugroho.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Supriyono menjelaskan di Klaten tidak ada penerapan ganjil genap di jalur wisata. Semua kebijakan menyesuaikan situasi.
"Tidak ada penerapan ganjil genap di Klaten. Kita di objek wisata situasional saja sifatnya, diserahkan muspika dan satgas setempat," jelas Supriyono pada detikcom.
Simak Video "Video: Puncak Lonjakan Pengunjung Ragunan Diprediksi Terjadi Saat Tahun Baru"
(elk/elk)