Pemerintah China mencatat kenaikan COVID-19 yang cukup signifikan di Kota Xian. Alhasil, kota itu harus lockdown ketat kembali.
Pemerintah China menerapkan lockdown di kota Xian setelah kasus COVID-19 meningkat di kota berpenduduk 13 juta orang tersebut. Jumlah kasus harian meningkat selama enam hari berturut-turut sejak 17 Desember, menurut laporan kantor berita Reuters pada hari Kamis (23/12).
Pengumuman lockdown juga memicu kepanikan warga yang memborong barang-barang. Media milik Pemerintah China melaporkan semua warga diperintahkan tinggal di rumah, kecuali jika memiliki alasan mendesak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya satu orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan keluar setiap dua hari untuk membeli keperluan rumah tangga. Sejumlah warga mempertanyakan, apakah satu orang per keluarga itu akan benar-benar boleh keluar rumah.
"Manajemen kompleks perumahan mengatakan kami bisa keluar rumah jika punya hasil tes PCR selama 48 jam terakhir. Tapi bagaimana kami bisa tes kalau tidak bisa keluar?" demikian salah satu unggahan di media sosial Weibo.
"Tidak ada tempat tes di kompleks perumahan! Benar-benar kebijakan yang kontradiktif!" tambahnya.
Rabu kemarin, Xian melaporkan 52 kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal dalam 24 jam terakhir. China mengadopsi langkah pengendalian pandemi yang ketat, dengan kebijakan nol penularan, sehingga lockdown dan tes massal sering dilakukan.
Langkah-langkah tersebut semakin ditingkatkan dalam beberapa hari terakhir menjelang dimulainya Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar di Beijing pada 4 Februari mendatang.
Selanjutnya: Lockdown super ketat dilakukan
Simak Video "Video: Momen Bulan Purnama Mencapai Titik Terendah di Langit China"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol