Media sosial dibikin heboh dengan temuan konstruksi rel di proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 Glodok-Kota. Rupanya, itu rel trem di zaman Batavia.
Konstruksi rel itu ditemukan di bawah beton jalan kawasan Glodok, Jakarta Pusat. Jalur trem ini ditemukan pada Agustus 2021, saat PT MRT Jakarta mengetes tanah untuk pembangunan MRT fase 2, rute Bundaran HI-Kota.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim menyebut masih menginvestigasi temuan itu bersama para arkeolog dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta serta Tim Sidang Pemugaran (TSP). PT MRT berencana memaparkan soal penemuan itu hari ini, Senin (27/12/2021).
Arkeolog Senior Candrian Attahiyat menyebut memang dulunya jalur trem itu tidak dibongkar melainkan hanya ditutup dan dilapisi aspal. Sebabnya, pembongkaran pada saat itu diperkirakan sangat mahal. Sehingga, satu-satunya cara yang murah dan cepat adalah menutup.
"Makanya, dulu ditutup saja dan dilapisi agar lebih efektif," kata dia saat dihubungi detikcom, akhir pekan lalu.
Pada masa penjajahan Belanda, trem merupakan sistem transportasi untuk warga. Biasanya, penumpangnya adalah orang-orang yang bekerja di perkotaan karena trem ini bisa mengangkut banyak orang sekaligus. Ada tiga jenis trem yang pernah beroperasi: trem kuda, trem uap, hingga trem listrik.
Dikutip dari laman resmi aslog-ppd.com disebutkan Batavia Elektrishce Tram Maatschppij (Maskapai Tram Listrik Kota Batavia) merupakan embrio perum PPD (Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta).
Kemudian, pada 1930 berubah nama menjadi Bataviache Verkeers Maatchppiji (BCMNV). Selain trem, perusahaan itu juga mengoperasikan bus.
Pada 1942 - 1947 mulai berubah nama menjadi Djakarta Shinden Jakarta Tram dan mengoperasikan Tram, seluruh armada bus dipakai oleh Jepang untuk berperang. Kemudian pada 1947 kembali menjadi BVMNV.
Pada 1954 pemerintah Indonesia menasionalisasi BVMNV menjadi PT Perusahaan Pengangkutan Djakarta Sebagai tindak lanjut nasionalisasi tersebut, dengan akta notaris Mr. Raden Suwandi No. 76 tanggal 30 Juni 1954 dan No.82 tanggal 21 Desember 1954. Kemudian pada 1961 menjadi PN PPD, pada 1984 menjadi Perum PPD.
Simak Video "Video Foke ke Rano: Bilang Koster, yang Bikin MRT Jakarta Itu Gue"
(fem/fem)