Foto 'Tempelan' Gunung Gede Pangrango, Horor Tebing Breksi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Year in Review 2021

Foto 'Tempelan' Gunung Gede Pangrango, Horor Tebing Breksi

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 29 Des 2021 20:17 WIB
Gunung Gede Pangrango adalah salah satu taman nasional yang terletak di Jawa Barat. Gunung yang tinggi menjulang itu dapat juga dilihat dari Ibu Kota Jakarta.
Foto: Pradita Utama/detikTravel
Jakarta -

Mundur ke bulan Februari tahun 2021 lalu, jagat pariwisata dihebohkan kasus foto 'tempelan' Gunung Gede Pangrango sampai cerita horor dari Tebing Breksi.

Pada pertengahan bulan Februari lalu, sempat viral foto Gunung Gede Pangrango yang megah dari Jakarta. Saking bagusnya, tak sedikit yang menyebut foto itu sebagai rekayasa atau tempelan.

Sang pemotret foto, Ari Wibisono, menceritakan kronologi di balik foto viral yang banyak dibagikan di media sosial tersebut. Kebetulan, saat itu bertepatan dengan PSBB Ketat di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Screenshot Twitter Dinas LH DKI yang menampilkan foto karya Ari WibisonoScreenshot Twitter Dinas LH DKI yang menampilkan foto karya Ari Wibisono Foto: Screenshot Twitter Dinas LH DKI yang menampilkan foto karya Ari Wibisono

"Saya berangkat dari rumah saya nggak jauh dari Matraman menuju Kemayoran. Nah pas saya naik ke flyover Kemayoran yang ke arah Wisma Atlet sebelah kanan saya ada Gunung Gede Pangrango gagah sekali dan sangat jelas. Saya langsung foto saja dari jembatan itu pukul 06.20 WIB," ujar Ari.

Lebih lanjut, Ari menyebut kalau ia memotret momen indah itu lewat kamera mirrorless miliknya. Ia sendiri berada di lokasi hingga pukul 08.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Namun, fotografer senior Indonesia Arbain Rambey menyangsikan perihal foto yang dipotret oleh Ari. Dicuitkan olehnya, kalau foto Gunung Gede Pangrango milik Ari adalah editan.

Arbain meyakini, bahwa ukuran Gunung Gede Pangrango di dalam foto itu tidak seharusnya sebesar itu. Ukuran jalan jadi patokan.

"Saya bukan bilang gunungnya gak ada loh...saya bilang ukuran gunung Pangrangonya tak segede itu di bidang fotonya kalau jalan di bawahnya perspektifnya seperti itu," kata dia.

"Ini twit yang semoga penghabisan untuk polemik foto gunung: Perspektif gunung ke foreground gak nyambung dgn perspektif mobil2 yg tampak. Gunung ke foreground itu compactionnya gila2an (tele panjang buanged). Sedangkan perspektif mobil2 itu tampak pakai tele pendek," tulis Arbain.

"Akhir diskusi ini sederhana...memang backgroundnya jadi tempelan karena olah digital yang kelas berat seperti di foto yang disebut aslinya ini...," tambah dia.

Selanjutnya: Pembelaan sang fotografer

Menanggapi cuitan sang fotografer senior, Ari lantas mengulas detil di balik pemotretan foto tersebut lewat klarifikasi di feed dan story Instagram pribadinya.

Dipecah jadi beberapa bagian, ia menerangkan momen pemotretan hingga teknis yang di baliknya.

"Saya memfoto gunung ini hanya memakai zoom 260MM," klarifikasinya.

Lebih lanjut, Ari juga menyertakan lokasi pengambilan gambarnya yang diambil dari flyover Jalan HBR Motik. Kemudian, Ari juga menjelaskan kalau ia pernah memotret momen serupa tanpa lensa besar di bulan Desember 2020 lalu.

"Ya saya berharap sebelum berkomentar soal fotografi lebih baik mencoba memotret dengan angle yang sama baru berkomentar. Jujur saya kecewa atas semua tuduhan mas Arbain (soal) foto saya tempelan," ujarnya saat dihubungi oleh detikTravel, Kamis (18/2/2021).

Ari juga menjamin, bahwa siapa pun yang memotret Gunung Gede Pangrango di titik yang sama dengannya bisa mendapat foto serupa.

"Saya jamin di titik itu ketika udara bersih ibukota Gunung Gede Pangrango akan terlihat jelas dengan mata telanjang.

Yang pasti gunung itu tidak akan ke mana mas, tetap akan di situ dan yang paling menentukan adalah cuaca, polusi dan udara," ujarnya.

Selain memotretnya langsung, Ari mengaku kalau mengedit sedikit fotonya menggunakan aplikasi Adobe Lightroom. Namun, sebatas edit kontras dan cahaya saja.

Pada akhirnya, kasus antara Ari dan Arbain telah mencapai titik temu. Keduanya sepakat untuk berdiskusi dan mencari jalan damai.

Selain kasus foto viral di atas, jagat dunia maya juga dihebohkan kesaksian pengunjung di Tebing Breksi Jogja yang dikuntit penjaga sampai ditagih bayaran untuk berfoto.

Berikut adalah kaleidoskop travel di bulan Februari 2021 lengkapnya:


Hide Ads