Weleh! Nelantarin 60 Pendaki Rinjani, Pelaku Beli Motor KLX dan HP

Berikut ini adalah motif utama dari Edwin Rianto, pelaku yang menelantarkan pendaki open trip miliknya di Gunung Rinjani. Ia kehabisan uang karena telah dipakai untuk keperluan pribadi.

Uang yang telah disetorkan para peserta open trip Gunung Rinjani telah digunakan pelaku sebelum berangkat mendaki. Ia lalu kehabisan uang.

"Motif pelaku karena kehabisan uang. Dipakai keperluan pribadi sebelum keberangkatan. Manajemen keuangannya dia jelek," kata Damar Aji Nugroho, salah satu peserta open trip ke Gunung Rinjani dalam pesan singkat kepada detikTravel, Senin (3/1/2022).

"Pengakuannya seperti itu," imbuh dia.

Lalu, masih dari penuturan Damar, uang dari peserta ini telah dipakai untuk membeli sepeda motor baru. Tak hanya itu, ia juga membeli sebuah handphone.

"Buat beli motor dan handphone. Sedangkan trip semurah itu ga masuk akal kalau keuntungannya bisa sampai di pakai beli handphone dan motor," kata Damar.

"Motor KLX. Kalau handphone kurang tahu, soalnya nggak dibawa sama dia HP barunya," imbuh dia.

Sekitar 60 pendaki ditelantarkan di Gunung Rinjani oleh penyelenggara open trip. Kasus ini telah dimediasi oleh polisi dan berakhir secara kekeluargaan.

Kata Damar Aji Nugroho, salah satu peserta open trip ke Gunung Rinjani, menuturkan bahwa kasus penelantaran yang merembet hingga pelaporan ke polisi ini sudah menemukan titik terang.

"Kasus open trip yang diketuai oleh Edwin Rianto sudah menemukan titik terang dan diselesaikan secara kekeluargaan," kata Damar dalam pesan singkat dengan detikTravel, Senin (3/1).

"Pihak Edwin Rianto membuat surat pernyataan dan surat perjanjian di Polsek Sembalun yang di bantu oleh kapolsek dan kanit polsek Sembalun," imbuh dia.

Lebih lanjut, pelaku penelantaran pendaki dalam open trip ke Gunung Rinjani ini harus membayar atau mengembalikan sejumlah uang. Totalnya mencapai 34 juta rupiah.