Karantina Repratriasi, Penyelamat Hotel di Kala Pandemi

bonauli - detikTravel
Kamis, 20 Jan 2022 17:08 WIB
Ilustrasi hotel (Getty Images/mustafagull)
Jakarta -

Staycation bukan satu-satunya tren dalam menyelamatkan hotel di tengah pandemi. Ada paket repatriasi yang juga menggenjot okupansi.

PHRI melaksanakan Rakerda II Tahun 2022 di Novotel Jakarta Mangga Dua Square Hotel, Rabu (19/1). Dijabarkan oleh PHRI, okupansi di tengah pandemi terjun payung.

"Tahun 2021, target okupansi enggak tercapai," ucap Sutrisno Iwantono, Ketua PHRI DKI Jakarta.

Namun tahun 2021 dinilai sudah lumayan. Adanya paket karantina repatriasi, membuat okupansi perhotelan sedikit berdenyut. Meski tidak membuat target tahunan terpenuhi.

"Tahun baru saja, ya cuma tahun baru (ramainya)," ungkapnya.

Tahun 2020 hanya ada 75 hotel yang mendaftar sebagai tempat karantina repatriasi. Tapi kini, jumlahnya bertambah menjadi 135 hotel dengan total kamar 16.513 unit.

PHRI menjelaskan, tingkat hunian atau okupansi kini tak menjadi acuan. Di tengah pandemi tingkat hunian tidak disertai dengan average daily rate.

Hal ini juga didukung dengan rendahnya kunjungan wisatawan dan turis. Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) hanya ada 102 dua ribu wisatawan yang tercatat di Bandara Soetta.

"Jomplangnya pangsa pasar hotel begitu banyak, sekarang dropnya hampir 95 persen," ujarnya.

PHRI menyebutkan bahwa Indonesia termasuk yang beruntung. Karena ada wisatawan domestik yang membantu peningkatan pariwisata.

"Tapi domestik hanya menopang saja, sekedar untuk bertahan," pungkas Iwan.



Simak Video "Video: PHRI Bali Bicara Akomodasi Ilegal di Balik Turunnya Tingkat Hunian Hotel"

(bnl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork