Bulan lalu, Inggris menerapkan pembatasan di tengah lonjakan varian Omicron. Kini kebijakan tersebut telah dicabut.
Pembatasan yang menyarankan masyarakat untuk bekerja dari rumah ditiadakan mulai Kamis (20/1). Selain itu, mulai pertengahan minggu depan, masyarakat tidak lagi harus mengenakan masker serta perizinan apapun terkait COVID-19 untuk acara, pertemuan besar atau memasuki tempat-tempat seperti klub malam.
"Kami akan mempercayai penilaian rakyat Inggris dan tidak lagi mengkriminalisasi siapapun yang memilih untuk tidak memakainya," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johnson mencatat, lebih dari 36 juta suntikan booster telah diberikan. Lebih dari 90 persen orang yang berusia di atas 60 tahun sekarang diberi dosis ketiga. Sementara itu, kasus pun telah menurun selama beberapa minggu.
Namun, meski terjadi penurunan, rumah sakit di Inggris Utara masih mengalami kasus yang tinggi. Angka resmi memang menunjukkan bahwa infeksi COVID-19 menurun di sebagian besar wilayah Inggris, tetapi 94.432 kasus baru tercatat pada hari Selasa (18/1). Inggris juga memiliki jumlah kematian tertinggi di Eropa dengan lebih dari 153.000 orang.
Sementara mandat dan pembatasan telah dilonggarkan, kebijakan yang diberlakukan untuk mereka yang terinfeksi COVID-19 masih berlaku hingga 24 Maret 2022. Setelah itu, Johnson mengumumkan bahwa dia juga ingin mengakhiri segala kebijakan yang berlaku.
Bagi mereka yang terinfeksi, persyaratannya adalah melakukan isolasi mandiri selama lima hari. Meski paspor COVID-19 tak lagi diperlukan, Johnson menyerahkan itu terhadap organisasi yang mengatur.
Menurut Menteri Kesehatan, Sajid Javid juga berencana untuk melonggarkan pembatasan kunjungan ke panti jompo. Peraturan akan dicabut dalam beberapa hari ke depan.
Skotlandia dan Wales di Inggris juga sudah mengumumkan pelonggaran serupa. Keduanya menerapkan aturan kesehatan mereka sendiri.
Pembatasan awalnya diberlakukan pada bulan Desember untuk memperlambat penyebaran Omicron. Pembatasan juga dilakukan sebagai cara untuk mengulur waktu agar penduduk menerima vaksin booster.
(elk/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum