Ini Tim Berkulit Hitam Pertama yang akan Mendaki Gunung Everest

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 26 Jan 2022 22:04 WIB
Tim pendaki berkulit hitam Full Circle Everest (Foto: CNN)
Kathmandu, Nepal -

Sekitar 4.000 pendaki telah mencapai puncak Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia. Dan hanya delapan dari mereka yang berkulit hitam.

Itu jadi salah satu alasan mengapa Full Circle, sekelompok pendaki gunung berkulit hitam dibentuk.

"Ini adalah ekspedisi yang pasti tentang pendakian. Ini tentang menghabiskan waktu di pegunungan, tetapi juga tentang membangun komunitas, komunitas global," kata Rosemary Saal, anggota Full Circle pada CNN.

"Dan ini tentang mengubah narasi komunitas kulit hitam, khususnya di Amerika Serikat dan bagaimana kita berinteraksi dengan ruang luar," imbuh dia.

Saal pernah menjadi anggota tim pendaki serba hitam yang mendaki Denali di Alaska dan tim lainnya yang mencapai puncak Gunung Kilimanjaro.

Tapi menjadi bagian dari Full Circle, katanya, berbeda. Komunitas pendaki gunung relatif kecil, dan Everest adalah nama yang dapat dikenali oleh hampir semua orang di dunia.

Tim pendaki berkulit hitam Full Circle Everest (Foto: CNN)

Anggota Full Circle lainnya, Abby Dione yang tinggal di Fort Lauderdale, Florida, mengoperasikan Coral Cliffs Climbing Gym. Sebagai salah satu dari hanya dua wanita kulit hitam di Amerika Serikat yang memiliki gym panjat tebing, dia bersemangat memberikan wanita warna-warni cara untuk melihat diri mereka di luar ruangan.

"Terlepas dari gunung yang dimaksud, tujuan sebenarnya bagi kami adalah tentang hal-hal rekayasa terbalik untuk orang-orang," terang dia.

Full Circle ingin menghormati penduduk Nepal setempat dan para Sherpa yang menemani kelompok pemanjat dalam pendakian mereka.

Full Circle telah bersumpah untuk membayar Sherpa lebih banyak daripada yang biasanya mereka hasilkan, mengetahui bahwa orang-orang ini sering menjadi tulang punggung seluruh keluarga atau komunitas hanya berdasarkan pendapatan pendakian gunung dan perannya tak terlihat.

Misal, pendaki Sir Edmund Hillary yang mendapat bagian terbesar perhatian pada tahun 1953. Sherpa Tenzing Norgay dan rekannya tidak ditambahkan ke buku rekor selama beberapa dekade.

Selain itu, Hillary disebut-sebut sebagai orang pertama yang mendaki ke puncak Everest, meskipun ada banyak catatan tentang sherpa yang telah mencapai puncak tertinggi sebelum orang asing menginjakkan kaki di negara itu.

Dione mencatat bahwa Full Circle bertujuan untuk menghilangkan kolonisasi pendakian Everest. Ini bukan hanya tentang meningkatkan visibilitas pendaki gunung berwarna tetapi tentang menggunakan bahasa inklusif.

Perjalanan pendakian

Rombongan sembilan pendaki tiba di Nepal pada Januari 2022 untuk memulai proses aklimatisasi ketinggian.

Jika semua anggota Full Circle menyelesaikan pendakian mereka, jumlah orang kulit hitam yang telah mencapai puncak Gunung Everest akan segera berlipat ganda.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendaki puncak tertinggi di dunia bisa menjadi penghalang.

Full Circle Everest sekarang memiliki grup sponsor perusahaan termasuk North Face, Summit Coffee, Smartwool, dan Mountain Safety Research (MSR).



Simak Video " Dua Orang Ini Cetak Rekor Pendakian Gunung Everest"

(msl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork