Kamp Auschwitz, Saksi Bisu Genosida hingga Jadi Tempat Wisata

Hari Peringatan Holokaus yang jatuh pada 27 Januari tak bisa dilepaskan dari genosida yang dilakukan Nazi. Kamp Auschwitz jadi saksinya.

Kamp Konsentrasi Auschwitz berada di Polandia. Kamp ini dibangun Nazi pada tahun 1940 atas perintah Adolf Hitler.

Pada saat itu, Hitler ingin membuat semua orang tunduk pada Nazi. Ia juga berencana memusnahkan orang-orang yang dianggap tak layak untuk Jerman. Mereka adalah kaum Yahudi, seniman, pendidik, orang Romawi, komunis, homoseksual, dan orang yang cacat.

Kendati Kamp Auschwitz digunakan sebagai sarana membunuh orang, tak semua tahanan di sana langsung dimusnahkan. Beberapa ada yang disuruh bekerja menjadi budak yang memproduksi berbagai amunisi untuk kebutuhan Perang Dunia II.

Kompleks Kamp Auschwitz dibagi menjadi 3 bagian yaitu Auschwitz I, Auschwitz II-Birkenau, dan Auschwitz III-Monowitz. Setiap kamp memiliki fungsinya masing-masing, termasuk kamar gas beracun yang menjadi ruang eksekusi.

Para tahanan di sana juga dimanfaatkan untuk eksperimen medis. Pelakunya adalah seorang dokter Jerman bernama Josef Mengele.

Eksperimen ini begitu mengerikan. Misalnya untuk mengetahui warna mata, dokter itu akan menyuntikkan serum ke bola mata puluhan anak.

Ia juga menyuntikkan klorofoam ke dalam hati orang kembar untuk mengetahui apakah keduanya akan meninggal pada saat yang sama dan dengan cara yang sama.

Kamp Auschwitz mulai hancur pada 1944 ketika Nazi nyaris kalah dari sekutu. Kemudian pada 1945, tentara Soviet memerintahkan Nazi untuk meninggalkan Auschwitz.

Usai peristiwa kelam yang terjadi di sana, kamp ini kembali dibuka untuk umum sebagai tempat wisata sejarah. Di sana terdapat museum dan tempat peringatan.

Selain itu, Kamp Auschwitz juga telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Setidaknya 2 juta wisatawan datang ke sana untuk melihat keganasan Nazi dan mengenang korban yang telah gugur.