Penjelasan Batik Air Soal Masalah di Pesawat Tujuan ke Bali

Batik Air memberikan penjelasan terkait operasional penerbangan pesawat dengan nomor ID 6518 dari Jakarta menuju ke Bali yang sempat terganggu.

Penerbangan dengan nomor ID 6518 tersebut bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) menuju ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar di Badung, Bali (DPS) pada Kamis (3/2) pekan lalu.

Pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUU itu, dijadwalkan berangkat pada 16.30 WIB dengan membawa 6 orang awak pesawat dan 158 orang penumpang. Sebelum terbang, pesawat sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya aman dioperasikan alias airworthy for flight.

Namun penerbangan tersebut mengalami gangguan, secara tiba-tiba alat pemasok daya kelistrikan yang di darat (Ground Power Unit) mengalami penurunan daya, sehingga menyebabkan sistem pendingin udara dalam kabin berkurang (menurun).

Ground Power Unit (GPU) adalah salah satu peralatan pendukung di luar pesawat dan termasuk dalam peralatan penunjang pelayanan darat atau GSE (Ground Support Equipment). Batik Air pun menyediakan pesawat pengganti.

"Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik agar memenuhi standar kenyamanan dan keselamatan penerbangan, Batik Air memutuskan untuk mengganti pesawat udara dengan Airbus 320-200 registrasi PK-LUV," ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Batik Air dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).

Semua penumpang kemudian diminta kembali ke ruang tunggu selama proses penggantian pesawat udara dilakukan. Keterlambatan keberangkatan pun tak dapat dihindari.

"Batik Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tamu atas ketidaknyamanan yang timbul," kata Danang.

Setelah pergantian pesawat selesai dilakukan, pesawat Batik Air kembali mengudara pada pukul 18.42 WIB dan tiba dengan selamat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 19.11 WITA.

Batik Air Rayakan Ultah ke 12

Batik Air Rayakan Ultah ke 12