6 Negara yang Berhasil Lewati Gelombang Omicron

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

6 Negara yang Berhasil Lewati Gelombang Omicron

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 08 Feb 2022 21:45 WIB
Londons Houses of Parliament, also known as the Palace of Westminster, serve both as the centre of British politics and iconic tourist attractions, famed for the Big Ben clock tower (AFP Photo/Daniel Leal-Olivas)
Inggris yang berhasil melewati gelombang Omicron (AFP Photo/Daniel Leal-Olivas)
Jakarta -

Indonesia saat ini masih terus berjuang melawan penularan kasus Corona varian Omicron. Negara-negara lain ada yang sudah lebih dahulu menghadapi hal serupa dan berhasil mengatasi Omicron hingga akhirnya melonggarkan aturan pembatasan Corona.

Tercatat, Afrika Selatan hingga Inggris pernah menghadapi gelombang lonjakan kasus Corona akibat penyebaran virus Omicron ini. Hal serupa juga dialami oleh Belanda hingga Prancis.

Beberapa di antara negara tersebut sudah ada yang melonggarkan aturan pembatasannya. Negara mana saja? Berikut ini daftarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Denmark

Infeksi harian varian Omicron di Denmark pada Januari masih mencapai puluhan ribu, namun hanya sedikit kasus parah di Denmark.

ADVERTISEMENT

Namun, Denmark sudah mengucapkan selamat tinggal ke masker dan kartu kesehatan COVID-19. Negara itu menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan pandemi meski mengalami rekor kasus Corona terutama varian Omicron.

Tidak hanya itu, pembatasan jam operasional di bar dan restoran juga ditiadakan. Klub malam juga sudah dibuka kembali.

"Dengan Omicron tidak lagi menjadi penyakit parah bagi yang divaksinasi, kami percaya masuk akal untuk mencabut pembatasan," papar ahli epidemiologi Universitas Roskilde Lone Simonsen dikutip dari laman France24, Rabu (2/2/2022).

2. Prancis

Prancis juga dilanda gelombang kasus Corona akibat varian Omicron pada Januari lalu. Angka rawat inap pasien COVID-19 pun sempat melonjak.

Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Selasa (18/1/2021), Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan peningkatan harian terbesar sejak awal November 2020 - sebelum dimulainya kampanye vaksinasi di negara Eropa itu.

Terakhir kali jumlah pasien COVID-19 di atas 25.000 orang adalah pada 17 Desember 2020. Memasuki bulan Febuari, Prancis mulai melonggarkan aturan pembatasan Corona. Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan aturan tersebut mulai berlaku pada 2 Februari sebagai langkah mempersiapkan negara hidup berdampingan dengan COVID-19. Kebijakan ini diambil karena Prancis mencatat adanya penurunan kasus yang signifikan dalam jumlah pasien di unit perawatan intensif meski ada tekanan pada rumah sakit.

3. Inggris

Inggris pernah melaporkan angka kematian tertinggi dalam sehari akibat virus Corona Januari lalu. Rekor ini dicatat saat pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan Corona yang diberlakukan untuk mengurangi penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

Seperti dilansir Reuters, otoritas Inggris melaporkan tambahan 438 kematian akibat Corona dalam sehari, pada Selasa (18/1) waktu setempat. Angka itu mencetak rekor sebagai tambahan kematian tertinggi dalam sehari di Inggris sejak 24 Februari 2021, atau nyaris setahun terakhir.

Meskipun angka penularan Corona mencetak rekor, peluncuran cepat suntikan booster dan tingkat keparahan varian Omicron yang lebih rendah membuat angka rawat inap dan kematian tidak meningkat tajam seperti gelombang Corona sebelumnya.

Inggris pun mencabut pembatasan virus Corona usai kasus Omicron diklaim sudah menurun pada akhir Januari lalu. Pemerintah Inggris mengatakan program booster berhasil mengurangi gejala berat dan rawat inap pasien COVID-19.

4. Australia

Australia sempat mengalami hari paling mematikan sepanjang pandemi virus Corona (COVID-19), dengan mencetak tambahan kematian terbanyak dalam sehari. Situasi ini terjadi saat varian Omicron yang menyebar cepat terus memicu kenaikan angka rawat inap hingga mencapai rekor.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (18/1/2022), Australia tengah menghadapi wabah Corona terparah di wilayahnya, yang didorong oleh varian Omicron yang beberapa waktu terakhir menempatkan lebih banyak pasien di rumah sakit dan unit perawatan intensif.

Total 74 kematian akibat Corona dilaporkan dalam sehari, pada Selasa (18/1) waktu setempat, yang berasal dari tiga negara bagian paling padat di Australia, yakni New South Wales, Victoria dan Queensland. Angka itu melampaui rekor kematian tertinggi sebelumnya, saat 57 kematian tercatat dalam sehari pada Kamis (13/1) lalu. Australia hingga kini masih berjuang untuk melawan gelombang Corona akibat varian Omicron ini.

5. Afrika Selatan

November tahun lalu, kasus Omicron di Afrika Selatan meluas dan melonjak sampai 200 persen dalam sepekan. Lonjakan ekstrim ini melandai di bulan Desember. Otoritas Afsel mengklaim negaranya telah melewati puncak gelombang varian Omicron tanpa peningkatan angka kematian yang signifikan.

Seperti dilansir AFP, Jumat (31/12/2021), varian Omicron yang sangat menular dan banyak bermutasi, telah memicu lonjakan kasus Corona di berbagai negara menjelang akhir tahun. Namun semakin banyak bukti, termasuk di Afsel, yang memunculkan harapan bahwa varian Omicron tidak separah varian-varian lainnya. Otoritas Afsel menyatakan angka penularan telah menurun dan memutuskan untuk mencabut sejumlah pembatasan di wilayahnya. Salah satu yang dicabut ialah penerapan jam malam.

6. India

Januari lalu, kasus Corona di India tembus dua ratus ribuan kasus dalam sehari. Lonjakan ini tercatat sebagai yang tertinggi selama delapan bulan terakhir di India yang tengah dilanda gelombang Corona varian Omicron. Namun di tengah lonjakan itu, ilmuwan pemerintahan memperingatkan bahwa dibutuhkan waktu beberapa pekan sebelum data menyeluruh akan menunjukkan seberapa parah terjangan gelombang Omicron di India. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (19/1/2022).

Dalam 24 jam terakhir, otoritas India melaporkan 282.970 kasus Corona di wilayahnya. Angka ini tercatat sebagai lonjakan kasus Corona tertinggi dalam delapan bulan terakhir di India.

Namun, kini India telah melonggarkan aturan pembatasan Corona. Salah satunya pembatasan kegiatan belajar mengajar tatap muka yang mulai bisa dilakukan secara bertahap.

(sym/sym)

Hide Ads