3 Langkah Ini Wajib Dilakukan Pemerintah untuk Bangkitkan Pariwisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

3 Langkah Ini Wajib Dilakukan Pemerintah untuk Bangkitkan Pariwisata

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 09 Feb 2022 19:47 WIB
Wisatawan mancanegara
Foto: Ilustrasi wisatawan di Bali (Yohanes Budiono)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 membuat sektor pariwisata lesu. 3 Langkah ini wajib dilakukan pemerintah agar sektor pariwisata bisa kembali bangkit. Apa saja?

Dalam acara Rakernas II PHRI 2022 yang digelar di Pangeran Beach Hotel Padang, Wakil Ketua Perbanas Ahmad Siddik Badruddin menyampaikan paparannya terkait langkah-langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang tengah lesu dihantam pandemi COVID-19.

Langkah pertama menurut Siddik adalah pemerintah Indonesia harus tetap meneruskan kebijakan stimulus untuk mengatasi dampak COVID-19 kepada pengusaha maupun rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama harus terus meneruskan kebijakan stimulus COVID-19 yang pas dan bisa diimplementasikan untuk masyarakat," ujar Siddik dalam acara yang juga digelar secara daring tersebut, Rabu (9/2/2022).

Selanjutnya, momentum pandemi COVID-19 ini bisa digunakan untuk membuat produk komunikasi yang baik, yaitu misalnya bagaimana membuat publikasi yang baik agar terbangun kredibilitas dan trust atau rasa percaya dari dunia luar, bahwa Indonesia memiliki penanganan COVID-19 yang baik.

ADVERTISEMENT

"Misalnya mempublikasikan bahwa hampir semua penduduk di Bali telah divaksinasi dan menerima booster. Bagaimana kita menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tempat wisata, sehingga mereka akan merasa aman saat berlibur di sini," imbuh pria yang menjabat sebagai Chief Risk Officer Bank Mandiri ini.

Terakhir, Siddik berpesan bagi pelaku usaha HOREKA (Hotel, Restoran dan Kafe) agar bisa segara menerapkan strategi bisnis yang adaptif terhadap situasi yang uncertain alias tidak menentu.

"Para pelaku bisnis harus menerapkan strategi bisnis yang adaptif, diperlukan fleksibilitas yang tinggi sehingga ketergantungan terhadap wisatawan asing bisa dikurangi dan lebih fokus terhadap wisatawan domestik," kata Siddik.




(wsw/fem)

Hide Ads