Negeri layangan putus Turki begitu populer di kalangan turis Indonesia. Namun, invasi Rusia ke Ukraina turut berdampak pada wisata di sana.
Masuk hari kedua invasi Rusia ke Ukraina, Jumat (25/2/2022), sejumlah daerah Ukraina telah berhasil dikuasai oleh Rusia. Salah satu contohnya seperti Zona Eksklusi Chernobyl yang berada di Kota Pripyat, Ukraina.
Terlepas dari situasi politik yang kian memanas, invasi Rusia ke Ukraina juga berdampak pada sektor pariwisata. Misalnya pada pariwisata Turki, dimana banyak dari turis Rusia dan Ukraina yang suka wisata ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikTravel dari situs berita Turki Hurriyet News, operator tur setempat mengaku harap-harap cemas terkait gelombang pembatalan wisata ke Negeri Layangan Putus oleh turis Rusia dan Ukraina.
Pasalnya, sejumlah daerah pesisir Turki seperti Alanya, Belek dan Kemer kerap jadi persinggahan turis dari kedua negara bekas pecahan Soviet tersebut.
Tahun lalu misalnya, sekitar 4,7 turis Rusia dan 2 juta turis Ukraina datang berlibur ke Turki. Sementara secara total, ada 24,7 turis yang wisata ke Turki secara keseluruhan. Turis Ukraina dan Rusia sendiri mencakup 19% dan 8,3% turis asing.
Sementara secara total, ada 24,7 turis yang wisata ke Turki secara keseluruhan. Dimana jumlah itu diketahui meningkat sekitar lebih dari 94% ketimbang tahun 2020 silam.
Bulan Januari kemarin saja, Turki telah didatangi oleh 134 ribu turis Rusia dan 37 ribu turis Ukraina.
"Pemesanan dari Ukraina dan Rusia ke Turki perlahan menurun akibat tensi yang terjadi," ujar chairman dari Alanya Touristic Hoteliers Association (ALTID), Burhan Sili.
Adapun turis Rusia diketahui gemar melakukan pemesanan tiket secara last minute. Dimana jika situasi membaik, alur kedatangan turis dari Rusia dapat segera membaik.
Tidak hanya kawasan wisata pesisir Turki yang terdampak, kawasan wisata populer Cappadocia juga merasakan akibat dari invasi Rusia. Pasalnya, hal itu akan berdampak pada penerbangan charter dari Ukraina ke Cappadocia secara langsung yang telah dimulai dua tahun lalu.
"Penerbangan charter telah dibatalkan. Musim dingin tahun lalu kami mendapat 30 ribu turis Rusia dan Ukraina. Berkaca dari hal itu, tampaknya kami telah kehilangan turis Rusia dan Ukraina," ujar chairman Cappadocia Touristic Hoteliers and Operators' Association (KAPTID), Teyfik Olmez.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum