Efek Konflik, Maskapai Ramai-ramai Tangguhkan Penerbangan ke Ukraina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Efek Konflik, Maskapai Ramai-ramai Tangguhkan Penerbangan ke Ukraina

BBC - detikTravel
Rabu, 23 Feb 2022 07:12 WIB
Lufthansa Janjikan
Ilustrasi maskapai Lufthansa (DW News)
Berlin -

Konflik antara Ukraina dan Rusia kian memanas. Maskapai pun ramai-ramai menangguhkan penerbangan ke sana.

Rencana invasi Rusia ke Ukraina membuat banyak orang berpikir untuk wisata ke kedua negara tersebut. Maskapai pun ada yang sampai menangguhkan penerbangan untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Dikutip detikTravel dari BBC, Rabu (23/2/2022), maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengatakan akan menangguhkan penerbangan ke dan dari ibukota Ukraina, Kiev dan Odessa, pelabuhan utama di Laut Hitam mulai Senin kemarin hingga setidaknya akhir bulan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut disampaikan oleh seorang juru bicara Grup Lufthansa pada Sabtu kemarin (19/2), di tengah kekhawatiran akan kemungkinan invasi Rusia.

Lufthansa mengatakan pihaknya terus memantau situasi dengan cermat dan berhubungan erat dengan otoritas nasional dan internasional.

ADVERTISEMENT

"Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami setiap saat," begitulah pengumuman Lufthansa.

"Tamu yang terkena dampak akan diinformasikan dan dipesankan ulang pada koneksi penerbangan alternatif," sambung informasinya.

Maskapai ini biasanya mengoperasikan 74 penerbangan ke Ukraina setiap minggu di bawah bendera Lufthansa atau maskapai lain yang dimilikinya termasuk di antaranya Austrian Airlines, Eurowings dan Swiss.

Lufthansa juga mengatakan akan terus terbang ke Lviv di Ukraina Barat, kota di mana beberapa negara telah memindahkan kedutaan mereka, Reuters melaporkan.

Maskapai asing lain yang lebih dulu menangguhkan penerbangan

Langkah yang diambil Lufthansa dengan menangguhkan layanan ke dan dari Ukraina, mengikuti beberapa maskapai Eropa lainnya.

Minggu lalu, maskapai penerbangan Belanda, KLM, mengatakan bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke Kiev. Hal ini terjadi karena ketegangan atas pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina meningkat meskipun telah ada upaya diplomatik untuk meredakan situasi tersebut.

Menurut laporan, Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina, tetapi saat ini Moskow menyangkal niat untuk menyerang.

Dilansir BBC, Pada hari Sabtu, Kementerian Luar Negeri Jerman mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina. Disebutkan bahwa jika ada serangan Rusia di Ukraina, pilihan untuk membantu warga negara Jerman sangat terbatas.

Selain Jerman, ada Amerika Serikat (AS), Inggris dan beberapa negara yang telah mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina di tengah peringatan dari kekuatan Barat bahwa invasi oleh Rusia mungkin sudah dekat.

Berdasarkan data dari layanan pelacakan global FlightRadar24, menunjukkan wilayah udara di atas Turki utara di sisi lain Laut Hitam dari Ukraina sangat sibuk. Wilayah udara di Rusia di perbatasan timurnya dengan Ukraina juga sibuk.




(rdy/fem)

Hide Ads