Imbas Invasi Rusia, Vila Mewah Orang Dekat Putin Disita Italia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Imbas Invasi Rusia, Vila Mewah Orang Dekat Putin Disita Italia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 28 Feb 2022 18:10 WIB
Vila pejabat Rusia yang disita Italia.
Foto: (istimewa)
Milan -

Invasi Rusia ke Ukraina berimbas ke banyak orang. Termasuk ke orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, yang vilanya disita Pemerintah Italia..

Di saat jutaan warga Ukraina terpaksa mengungsi akibat invasi militer, presenter televisi Rusia Vladimir Soloviev berkeluh kesah mengenai vila mewahnya di Italia yang kini disita pemerintah setempat.

Daily Mail melaporkan, bahwa Soloviev adalah salah satu orang dekat Presiden Vladimir Putin yang dihajar sanksi ekonomi oleh negara-negara Barat sebagai respons atas aksi Rusia menyerang Ukraina pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat acara televisinya, Soloviev menyebarluaskan propaganda anti-Ukraina pesanan Kremilin.

"Apakah ini Tirai Besi?" ujar Soloviev di lokasi syuting program larut malamnya, Senin (28/2).

ADVERTISEMENT

"Saya diberitahu bahwa Eropa adalah benteng hak, bahwa semuanya diizinkan, itulah yang mereka katakan."

Sementara Soloviev mengamuk karena kehilangan akses properti jutaan dolar miliknya di Danau Como, para pemimpin Kyiv dan Moskow mengatakan di hari Minggu bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan damai di perbatasan dengan Belarus dengan harapan mengakhiri pertumpahan darah.

Sementara itu, Uni Eropa meluncurkan paket sanksi baru terhadap rezim Vladimir Putin dengan cara menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat Rusia dan melarang outlet propaganda Kremlin Russia Today dan Sputnik.

Di tempat lain, raksasa minyak British Petroleum mengumumkan pada hari Minggu, bahwa mereka membuang 20 persen sahamnya yang kontroversial di grup energi Rusia Rosneft dengan segera.

Kepala eksekutif Bernard Looney mengungkapkan langkah tersebut hari ini, yang mengatakan dia sedih dan terkejut oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Hal itu terjadi setelah dia dipanggil ke pertemuan dengan Sekretaris Bisnis Kwasi Kwarteng pada hari Jumat, di tengah meningkatnya kegelisahan tentang transaksi BP dengan Rusia.




(rdy/rdy)

Hide Ads