Sengketa antara Qatar Airways dan Airbus berlanjut. Masalahnya masih sama, yakni kerusakan cat di pesawat A350.
Dalam siaran terbaru, Jumat (4/3/2022), Qatar Airways menyambut baik keputusan Pengadilan Tinggi Inggris pada Jumat 18 Februari 2022 yang mengeluarkan perintah terhadap Airbus.
"Inti dari perintah tersebut adalah Airbus tidak boleh melakukan apa pun sejak perintah dikeluarkan hingga tanggal sidang lanjutan pada bulan April yang dapat berdampak buruk pada kemampuannya untuk mematuhi perintah pengadilan yang diperoleh Qatar Airways sehubungan dengan pembatalan kontrak A321," kata maskapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena perintah tersebut diperoleh dari pengadilan, maka akan ada konsekuensi serius bagi Airbus jika hal ini dilanggar," imbuh mereka.
Keputusan oleh Pengadilan Tinggi ini, kata maskapai, akan membantu melindungi Qatar Airways dari setiap upaya Airbus di masa depan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mematuhi ketentuan kontrak A321.
"Qatar Airways juga mencatat dengan terkejut, pernyataan yang dibuat oleh CEO Airbus dalam acara jumpa pers sehubungan dengan pendapatan terbaru perusahaan ketika yang mengacu pada litigasi ini. "Kami harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kami dan melindungi perusahaan dan pada dasarnya itulah yang kami lakukan, tetapi jelas kami terus mencoba menyelesaikan ini dengan cara yang lebih bersahabat," kata mereka.
Lebih lanjut, penting untuk digarisbawahi bahwa baik Qatar Airways maupun tim hukumnya tidak mengetahui adanya upaya oleh Airbus untuk mencoba menyelesaikan masalah dengan cara yang bersahabat. Pada kenyataannya, situasi sebenarnya adalah sebaliknya.
Qatar Airways terkejut melihat upaya terbaru Airbus untuk mencoba mengakhiri komitmen kontrak mereka sendiri untuk membangun analisis akar penyebab kerusakan pada permukaan A350. Kondisi yang disebut "Degradasi Percepatan pada Permukaan (atau Accelerated Surface
Degradation)" yang berdampak pada jenis pesawat A350.
Qatar Airways akan melanjutkan upaya hukumnya untuk dapat mendorong Airbus untuk melakukan investigasi yang benar, menyeluruh, dan transparan terhadap kerusakan permukaan A350, untuk menetapkan penyebab konklusif dan akar masalah dari kerusakan permukaan pesawat.
Dalam pengembangan lebih lanjut, Qatar Airways dengan menyesal menyarankan bahwa regulator Qatar Civil Aviation Authority (QCAA), kini telah mencabut Sertifikat Tinjauan Kelaikan Udara untuk pesawat A350 tambahan.
"Kini secara total ada dua puluh dua (22) pesawat Airbus A350 dikandangkan. Keputusan ini telah diambil oleh regulator kami karena semua pesawat ini telah mengalami kerusakan sebagai akibat dari Kondisi Degradasi Percepatan pada Permukaan A350 yang berada di luar batas toleransi yang ditetapkan oleh Airbus," kata maskapai.
QCAA tidak akan mengizinkan pesawat ini untuk kembali beroperasi sampai analisis akar penyebab masalah secara penuh dan konklusif telah selesai. Dampak pada kelaikan udara yang berkelanjutan telah ditetapkan dan solusi telah ditemukan untuk memperbaiki akar penyebab dan perbaikan kerusakan secara permanen.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!