Ini Lho Stasiun KA Tertua di Indonesia, Usianya Sudah 164 Tahun!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Lho Stasiun KA Tertua di Indonesia, Usianya Sudah 164 Tahun!

Manik Priyo Prabowo - detikTravel
Sabtu, 05 Mar 2022 19:25 WIB
Stasiun kereta api tertua di Indonesia ternyata berada di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Stasiun tertua itu yakni Stasiun Tanggung.
Foto: Stasiun Tanggung (Manik Priyo Prabowo/detikcom)
Grobogan -

Stasiun kereta api tertua Indonesia bukan berada di Semarang, melainkan di Kabupaten Grobogan, Jateng. Stasiun Tanggung dibangun pada tahun 1864 oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Dikutip detikJateng dari detiknews, Selama ini publik sering menyebut bahwa stasiun KA pertama kali dibangun di Indonesia berada di Kemijen, Semarang. Namun pihak PT KAI sendiri menyatakan bahwa Stasiun Tanggung adalah stasiun KA yang dibangun pertama kali di Indonesia.

"Jadi Stasiun tertua (di Indonesia) yang masih aktif statusnya adalah Stasiun Tanggung. Dulu namanya Stasiun Tanggung dan stasiun ini bahkan bisa masuk kategori stasiun pertama di Indonesia. Karena Kemijen (di Semarang) itu bukan stasiun, melainkan shelter," papar Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Krisbiantoro, Kamis (12/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisbiyantoro mengungkap catatan sejarah jalur tertua KA di Indonesia yakni Kemijen-Tangungharjo yang kini dikenal Semarang-Tanggung. Jalur KA pertama di Indonesia ini merupakan jalur ekonomi penunjang ekspor sumber daya alam dari Indonesia ke Eropa kala itu.

Hingga saat ini Stasiun Tanggungharjo masih aktif melayani penumpang jalur Semarang-Solo.

ADVERTISEMENT

Pemerintah kini telah menetapkan Stasiun Tanggungharjo ini sebagai cagar budaya. Keaslian bangunannya, kata Krisbiantoro, disebut hingga kini masih terjaga hingga 90 persen sejak pertama kali dibangun.

Sejarawan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Warsino membenarkan jalur KA tertua berada di Semarang-Solo. Sebelum ada jalur kereta api, jalur perdagangan dan perekonomian ekspor ke Eropa melalui jalur darat yang kini dikenal dengan jalur tengah Semarang-Yogyakarta dan Solo-Semarang.

Namun dalam desakan swasta di era perekonomian pemerintah Belanda tahun 1864, jalur darat menggunakan truk beralih ke jalur kereta api. Pihak swasta saat itu mendesak pemerintahan Hindia Belanda untuk mempermudah distribusi hasil alam. Diantaranya gula, kopi dan nira.

Dari situlah proses pembangunan tiga stasiun kereta api di jalur tengah tersebut dimulai pada 1864.

"(Tiga stasiun yang dibangun di jalur tengah) Stasiun Kemijen, Stasiun Tawang dan Stasiun Tanggungharjo. Dari tiga stasiun ini diperkirakan Stasiun Tanggung yang kecil jadi, selesai lebih dahulu. Sebab Belanda waktu itu mengejar pembangunan transportasi kereta api dari Kota Semarang ke Solo dan berakhir Yogyakarta," jelasnya.

Ada dua sesi pembangunan jalur kereta api, sesi pertama yakni pembangunan jalur dari Stasiun Tanggungharjo ke Semarang dan sesi kedua yakni dari Tanggungharjo hingga Solo. Jalur KA yang pertama dibangun ini jauhnya sekitar 26 km. Jalur ini merupakan penunjang kebutuhan material saat itu.

Selanjutnya jalur yang dibangun yakni dari Solo menuju Yogyakarta. Jalur ekonomi ini adalah jalur pemerintah Hindia Belanda mengekspor hasil alam ke Eropa termasuk Belanda sendiri.

Belanda menguasai jalur ekonomi itu sampai tahun 1942 sebelum akhirnya sempat dikuasai Jepang.




(elk/elk)

Hide Ads