Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan workshop film pendek di Mandalika. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
Kegiatan workshop ini disebut AKSILARASI (Aksi, Selaras, dan Sinergi) yang diadakan bersama dengan berbagai Komunitas Film di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan workshop AKSILARASI berlangsung sejak 3 - 5 Maret 2022 dan diikuti oleh perwakilan komunitas film dari Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2021, AKSILARASI Subsektor Film telah dilaksanakan di 4 Destinasi Super Prioritas yakni Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba.
Program ini telah menghasilkan produk karya film pendek dari masing-masing komunitas film daerah. Memasuki tahun kedua, dilaksanakan workshop Aksilarasi Kajian Media Film Pendek di Mandalika, NTB.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini merupakan tindak lanjut penyempurnaan produk karya.
"Antusiasme peserta yang tinggi selama pelaksanaan menjadi bukti bahwa kemenparekraf hadir sebagai program yang tepat manfaat, tepat guna, dan tepat sasaran," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam rilis yang diterima detikcom.
Sandiaga menyampaikan, subsektor musik dan seni pertunjukan memiliki talenta-talenta terbaik yang harus difasilitasi oleh pemerintah dengan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Program ini diharapkan turut mendorong kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dan dapat menggerakkan ekonomi rakyat.
Workshop Kajian Media ini membahas materi terkait ilmu kajian media (Elemen dalam Film, Aspek Teknis & Sosial dalam Produksi Film, Ide dalam Film, Bahasa Visual, Staging, Decoupage [editing], Bahasa Sinematik, Bahasa Suara dalam film, Sejarah film dan Pengantar Estetika Film).
Mauliandini Nur Noviasri, Subkoordinator Film Kemenparekraf menambahkan, AKSILARASI menjadi program untuk penguatan kapasitas dan pendampingan serta inkubasi bagi pelaku industri kreatif subsesktor film di destinasi super prioritas, destinasi prioritas dan kota kreatif dengan tujuan menghasilkan produk kreatif unggulan.
"AKSILARASI merupakan Program pendampingan berjangka panjang untuk menguatkan ekosistem ekonomi kreatif, yang dirancang menjadi program yang berkelanjutan selama lima tahun," tuturnya.
Tahun pertama dan kedua merupakan Tahap Pendampingan Penciptaan, yakni meliputi proses kreasi dan produksi. Lalu pada tahun ketiga dan keempat merupakan Tahap Pemanfaatan yang meliputi proses distribusi/pemasaran dan konsumsi. Selanjutnya, pada tahun kelima dan seterusnya merupakan tahap proses konservasi.
Yusron Hadi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat menuturkan, Film sebagai salah satu dari 17 sektor ekonomi kreatif yang harus dikembangkan di NTB.
"Dukungan yang diberikan Kemenparekraf dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di NTB telah memberikan semangat yang sangat besar kepada pelaku ekonomi kreatif serta menunjukan NTB memiliki talenta-talenta yang luar biasa," ungkapnya.
Simak Video 'Sandiaga Fasilitasi Pelatihan Atlet Jelang Piala Dunia Esports di Bali':
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum