Pegunungan Bintang dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik. Pegunungan Bintang merupakan dataran tinggi Papua berbatasan langsung dengan Provinsi Western, Papua Nugini.
Etnis Ngalum bermukim di lereng-lereng gunung yang terjal dan lembah-lembah kecil, di distrik-distrik yang terpencar dan terisolir. Kopi ini bertipikal rasa berry, jeruk, peach atau apricot.
Pegunungan Bintang terkenal sebagai penghasil kopi berjenis arabica typica. Ditanam secara organik di kebun semi hutan, hanya mengandalkan kebaikan alam, tanpa dipupuk karena tanah sudah subur.
Kopi arabica typica ini ditanam secara organik di Distrik Okbibab, Distrik Okbab dan Distrik Kiwirok pada ketinggian sekitar 1900 hingga 2000 MDPL.
Suhu dingin berkisar 15 derajat Celcius, intensitas sinar matahari yang lebih sedikit, menjadikan zat gizi yang tersimpan dalam biji kopi arabica typica makin tinggi dan rasanya menjadi lebih enak serta beraroma tajam.
Buah kopi hasil panen dikupas dengan tangan sehingga menghasilkan kualitas yang optimal. Oleh petani, buah kopi diolah dengan semi wash.
Kopi arabika Pegunungan Bintang pertama kali diperkenalkan pada etnis Ngalum di Okbibab pada 1972 oleh Pater Piet Van Der Stap. Ia misionaris Belanda.
Bibit kopi didatangkan dari Moanemani, Dogiyai, dataran tinggi Papua bagian barat.
Dua bulan yang lalu, stok kopi Pegunungan Bintang di Kota Jayapura kurang karena tidak adanya pesawat terbang perintis yang mengangkut kopi. Saat ini pasokan kopi arabica Pegunungan Bintang di Kota Jayapura sudah normal kembali.
Maskapai penerbangan perintis sudah melayani penerbangan ke pedalaman Pegunungan Bintang, lapangan terbang perintis aman untuk didarati.
Seperti diketahui, untuk menuju dan dari Pegunungan Bintang hanya bisa diakses menggunakan transportasi udara. Baik itu maskapai penerbangan komersil maupun maskapai penerbangan perintis.
Penerbangan ini tergantung kondisi cuaca yang sering berkabut dan situasi keamanan distrik setempat.
Kopi arabica Pegunungan Bintang dikirimkan ke Sentani, Jayapura menggunakan pesawat kecil. Selanjutnya dari Sentani, dikirim ke kota-kota besar Indonesia lainnya. Pengiriman kopi dari Pegunungan Bintang tergantung kondisi cuaca dan kondisi keamanan setempat.
***
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
Simak Video "Video: Bupati Purwakarta Upayakan Pemulangan Jenazah Korban Penembakan KKB"
(msl/msl)