Pengelola travel di Sukabumi protes dengan praktik getok harga di sejumlah destinasi wisata Sukabumi. Menurutnya, hal itu sudah lama terjadi dan tak jua usai.
Melalui akun Instagram @HIC_Travel, pengelola agen travel berinisial AR menceritakan pengalamannya digetok pungli parkir di kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu. Ketika ditanya detikJabar, AR mengatakan, ia sudah 3 kali digetok harga di sana.
"Kalau yang viral itu video ketiga justru, ada tiga video yang pertama tanggal 20 Februari. Ke dua itu tanggal 5 dan 6 Maret bawa tamu ke Ciletuh, besoknya tanggal 8 Maret baru video yang viral itu," kata AR melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, AR juga pernah digetok tarif parkir Rp 100 ribu di destinasi lain yakni Karang Hawu. Lebih parahnya, tak ada tiket parkir yang jelas.
"Saya tanya parkir berapa katanya Rp 100 ribu kang katanya, saya tanya saat itu kok mahal amat itu padahal 20 Februari masih sepi, mahal banget Rp 100 ribu. Tapi ya udah lah enggak apa-apa, saya tanya ada tiket (parkir) enggak, katanya enggak ada. Akhirnya saya minta terus dan akhirnya diminta menunggu," kata AR yang juga pengelola travel tersebut.
"Sampai akhirnya setelah dua jam baru ada tiket, itupun berupa kwitansi, tanpa jelas siapa penerimanya, di situ ada cap desa. Saya tanya, saya bukan enggak mau bayar, saya sih memang selama itu ada riket resmi, kita bayar, mau Rp 1 juta selama itu resmi enggak masalah. Saya enggak bisa laporan ke kantor seperti ini saya bilang kan, enggak biasa seperti ini," ujar dia.
Ia pun berharap seluruh tiket bisa masuk resmi sebagai bentuk restribusi. Karena menurutnya, ketika ada tiket, asuransi yang biasanya disertakan juga terjamin untuk kenyamanan tamu atau wisatawan yang datang.
Artikel ini sudah tayang di detikJabar. Untuk mendapatkan informasi seputar Bandung dan sekitarnya, kunjungi tautan berikut ini.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol