Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Kedua Singapura. Keduanya membahas potensi kerja sama pada sektor parekraf.
Sandiaga bersama Menteri Perdagangan dan Industri Kedua Singapura, Tan Lee Seng membahas mulai dari tindak lanjut Vaccinated Travel Lane (VTL), Wisata Kebugaran, hingga subsektor ekonomi kreatif. Menparekraf menuturkan tindak lanjut penerapan VTL di Batam dan Bintan berlaku di seluruh pelabuhan internasional yang ada di daerah tersebut.
"Bahwa dengan antigen saja sudah cukup, tidak perlu lagi menggunakan PCR. Ada perubahan aturan lainnya, sehingga dapat memudahkan dan membuat para wisman nyaman datang ke Batam dan Bintan, kemudian penambahan kuota bagi VTL itu sendiri," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga ini bisa membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepulauan Riau (Kepri). Terlebih, Batan dan Bintan menjadi surga bagi para pegolf asal Negeri Singa dengan lapangan berkualitas internasional dan keramahtamahan masyarakatnya yang jadi daya tarik sendiri.
"Lapangan golf di Batam dan Bintan menjadi magnet bagi wisatawan asal Singapura. Potensi ini akan meningkat secara signifikan. Terutama jika golf dikombinasikan dengan perjalanan ke destinasi," ujarnya.
![]() |
Sandiaga menyampaikan, salah satu sektor low hanging fruit yang bisa dikerjasamakan ke depan yaitu Wisata Minat Khusus Cruise. Selain kerja sama di bidang pariwisata, ada tiga subsektor yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif Indonesia yang bisa dikolaborasikan dengan pihak Singapura.
Pertama, kuliner sebesar 41,5 persen, fesyen 17,7 persen dan kriya 15 persen. Menparekraf pun menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menciptakan lokomotif kreatif untuk bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya. subsektor industri TV dan radio tumbuh 10,48 persen, sedangkan subsektor aplikasi dan game developer tumbuh 4,47 persen.
"Ada 17 subsektor ekonomi kreatif, di mana aplikasi dan game developer serta televisi dan radio menjadi pandemic winner," katanya.
Selain itu, ada potensi yang bisa dikerjasamakan, yaitu di bidang wisata kebugaran atau wellness tourism yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Wellness tourism menjadi hal yang potensial untuk dikembangkan antara Indonesia-Singapura. Untuk itu, potensi ini perlu ditindaklanjuti terlebih saat ini kami sedang mempersiapkan infrastruktur di 5 destinasi super prioritas, salah satunya pada bidang kesehatan. Kami membuka peluang untuk berinvestasi di medical tourism di 5 DSP. Karena kalau ingin menjadi destinasi wisata kelas dunia harus memiliki salah satunya fasilitas kesehatan kelas dunia," ujarnya.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!