Kapal superyacht kedua milik taipan Rusia Roman Abramovich, Eclipse akhirnya tiba juga di Turki. Sebelumnya, kapal superyacht Solaris sudah duluan bersandar.
Kapal superyacht yang diberi nama Eclipse itu diketahui bersandar di sebuah pelabuhan di resort Marmaris yang berada di sebelah tenggara Turki.
Kapal superyacht berbendera Bermuda itu punya harga yang fantastis.Tidak main-main, memiliki panjang 162 meter, harga Eclipse ditaksir sekitar US$ 570 juta atau setara Rp 8,1 Triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar bersandarnya kapal superyacht milik Abramovich itu pertama kali disiarkan oleh agensi berita DHA. Tidak diketahui apakah Roman Abramovich naik kapal superyacht itu atau tidak.
Bersandarnya Eclipse menyusul kapal superyacht lainnya milik Abramovich bernama Solaris, yang sudah terlebih dulu bersandar di Turki, tepatnya di resort Bodrum.
Dua kapal superyacht milik Roman Abramovich itu dipindahkan ke Turki karena negara itu tidak memberlakukan sanksi terhadap bos Chelsea itu. Pemerintah Turki dipastikan tidak akan menyita dua kapal superyacht milik miliarder Rusia itu.
Tidak seperti negara Uni Eropa lainnya, Turki memang tidak memberlakukan sanksi terhadap Rusia yang telah menyerang Ukraina. Hal itu membuat aset milik Roman Abramovich aman berada di sana.
Seperti diketahui, Roman Abramovich adalah salah satu individu yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa karena kedekatannya dengan oligarki Rusia pimpinan Vladimir Putin yang menyerang Ukraina.
Aset-aset milik Roman Abramovich dibekukan, termasuk klub sepakbola miliknya, Chelsea yang belum lama ini menyabet gelar juara Piala Dunia Antarklub tahun 2021.
Aset Abramovich lainnya berupa 2 kapal superyacht yang nilainya ditaksir lebih dari 1 miliar Poundsterling juga diincar oleh aparat. Namun sepertinya Roman Abramovich lebih pintar karena telah lebih dulu mengamankannya dengan memindahkan kapal-kapal itu ke Turki.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan