Kapal super yacht mewah milik Roman Abramovich terlihat sedang bersandar di Turki. Kapal itu tidak bisa disita karena Turki tidak menjatuhkan sanksi buat Rusia.
Kapal yacht bernama Solaris milik bos Chelsea, Roman Abramovich terlihat sedang bersandar di Turki. Lokasi tepatnya berada di sebuah resort Laut Aegean di dekat kota Bodrum.
Kabar itu pertama kali tersiar dari media NTV dari Turki. Kapal berbendera Bermuda itu bersandar di Turki setelah menempur perjalanan dari Montenegro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikTravel dari AP, Rabu (23/3/2022), begitu mengetahui kapal yacht milik Roman Abramovich mendekat ke pelabuhan, sejumlah orang Ukraina dengan mengendarai kapal bermotor kecil berusaha mendekat ke arah yacht mewah itu.
Sambil membawa bendera Ukraina bertuliskan 'No War', mereka sempat mencoba menghalangi kapal Abramovich untuk bersandar ke pelabuhan. Namun usaha itu tidak berhasil.
Belum diketahui apakah sosok Roman Abramovich tengah berada di atas yacht tersebut atau tidak. Belum diketahui juga apakah kapal yacht Solaris itu sengaja dipindahkan ke Turki untuk menghindari sanksi Uni Eropa atau ada motif lainnya.
Seperti diketahui, kapal Solaris milik Abramovich itu tidak akan bisa disita pemerintah Turki, karena negara itu tidak menjatuhkan sanksi kepada oligarki Rusia yang menginvasi Ukraina, tidak seperti Uni Eropa.
Roman Abramovich sendiri sudah dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris. Klub sepakbolanya, Chelsea dibekukan. Klub itu harus dijual ke pemilik baru lewat konsorsium yang tidak berafiliasi dengan Rusia.
Kapal super yacht milik Roman Abramovich, Solaris diketahui memiliki panjang 139 meter dan bisa menampung hingga 36 penumpang. Kapal superyacht mewah ini juga dilengkapi dengan sistem pertahanan misil dan kaca anti peluru.
Nilainya ditaksir USD 600 Juta. Jika dirupiahkan, harganya sekitar Rp 8,6 Triliun.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan