Lockdown Berlanjut di China, Hotel Mewah Usaha Sampingan Buka Daycare

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lockdown Berlanjut di China, Hotel Mewah Usaha Sampingan Buka Daycare

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 08 Apr 2022 05:11 WIB
Police officers in protective suits keep watch at an entrance to a tunnel leading to the Pudong area across the Huangpu river, after traffic restrictions amid the lockdown to contain the spread of the coronavirus disease (COVID-19) in Shanghai, China March 28, 2022. REUTERS/Aly Song
Shanghai, China (Foto: REUTERS/Aly Song)
Jakarta -

Hotel-hotel mewah di China harus bertahan hidup saat lockdown yang tak kunjung usai. Sekaligus menciptakan simbiosis mutualisme bagi karyawan yang WFH, hotel-hotel itu menawarkan daycare atau layanan penitipan anak.

Diberitakan CNN, Jumat (8/4/2022), sudah banyak negara yang memperbolehkan warganya kembali ke kantor dan anak-anak telah kembali ke sekolah. Namun, lockdown terus berlanjut di China.

Negara itu terus berjuang untuk kebijakan nol Covid. Aturan itu membuat orang tua kewalahan karena selain bekerja harus mengurusi sekolah daring anak-anak dan keperluan lainnya dari rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi warga yang berada, beberapa hotel mewah di China menawarkan solusi Studycations. Paket yang paling terkenal adalah Mandarin Oriental Pudong di Shanghai, yang telah memperkenalkan Paket Studycation Package senilai RMB 5.900 atau Rp 13,3 juta per minggu.

Hotel mewah ini menerima siswa berusia tujuh hingga 16 tahun, dari Senin hingga Jumat. Tarif sudah termasuk tiga kali makan per hari dan seorang pelayan yang akan mengawasi sekolah online mereka.

ADVERTISEMENT

"Setelah pemerintah Kota Shanghai mengeluarkan kebijakan baru bahwa semua siswa harus tinggal di rumah untuk sekolah online mulai 12 Maret karena wabah Omicron baru-baru ini, kami menerima masukan dari masyarakat dan memahami betapa sulitnya bagi orang tua," kata Cecilia Yang, direktur komunikasi di Mandarin Oriental Pudong, Shanghai.

"Mereka harus menyesuaikan pekerjaan dan anak-anak mereka. Selama dua tahun terakhir kami telah mempromosikan ide paket 'staycation' dan 'workation' ketika orang tidak lagi dapat bepergian dengan bebas seperti sebelumnya dan kali ini, mengapa tidak sesuatu untuk anak-anak," dia menambahkan.

Staf hotel mengatakan anak-anak bisa mendapatkan keuntungan dari lingkungan yang tenang dan pengawasan selama jam e-learning.

Sejak meluncurkan promosi pada 16 Maret, lebih dari 10 paket telah terjual. Gelombang pertama tamu studi check in pada hari Senin, 21 Maret.

"Umpan balik dari orang tua dan anak-anak sejauh ini sangat positif. Kami melihat banyak unggahan di media sosial dan anak-anak bahkan menyebut diri mereka 'penggemar cilik' setelah tinggal bersama kami selama lima hari," kata dia.

Orang dewasa harus hadir agar anak dapat menginap. Jika tidak, orang tua dapat mengantar anak setiap hari setelah jam 7 pagi dan menjemput mereka sebelum jam 8 malam.

Jika orang tua memutuskan untuk bergabung dengan anak-anak mereka untuk belajar, mereka dapat mengambil hari libur dan menikmati spa dengan diskon.

Beberapa hotel mewah di kota Nanjing menawarkan paket serupa. Purple Palace Nanjing, di daerah pinggiran Gunung Zijin, menawarkan bantuan pekerjaan rumah dan kegiatan tambahan seperti kelas golf atau membuat patung adonan nasi tradisional.

Serupa, hotel kelas atas Suning Universal Hotel, di pusat kota Nanjing, juga dilaporkan menawarkan untuk mengasuh dan mengajari anak-anak. Dalam sebuah kesempatan, mereka mempromosikan layanan satu kamar untuk satu anak di hotel.

"Tim IT ada untuk memastikan koneksi internet yang lancar. Staf kamar hotel kami mengawasi saat anak mengerjakan pekerjaan rumah. Staf sumber daya manusia kami membantu menindaklanjuti kemajuan tugas sekolah. Tim F&B akan memastikan pemberian makan tepat waktu. Tim keamanan akan memastikan isolasi anak yang aman," kata hotel.

Juru bicara hotel mengkonfirmasi kepada media lokal bahwa layanan ini beroperasi setiap hari dari pukul 8 pagi hingga 6 sore. Harganya RMB 350 atau Rp 790 ribu per hari.

Tanggapan terhadap paket studi telah terpolarisasi. Beberapa komentar berita lokal menunjukkan bahwa agar industri hotel dapat bertahan dalam pandemi, mereka harus kreatif selama tidak melanggar hukum.

Yang lain mempertanyakan apakah staf hotel memenuhi syarat untuk menjadi babysitter yang dapat dipercaya. Sementara beberapa orang tua telah memesan layanan untuk anak-anak, banyak pengguna Weibo mempertanyakan kepraktisannya.

Simak Video 'China yang Sibuk Lockdown Kala Negara Lain Siap-siap Endemi':

[Gambas:Video 20detik]



(msl/fem)

Hide Ads