Reog Ponorogo sempat diisukan akan didaftarkan oleh Malaysia ke UNESCO. Menurut pengamat pariwisata Taufan Rahmadi, reog harus diselamatkan dari klaim Malaysia.
Menurut Taufan, ada 2 alasan utama mengapa Reog Ponorogo harus diselamatkan dari klaim Malaysia. Yang pertama adalah soal menjaga dan melestarikan kebudayaan asli Indonesia.
"Pertama, Reog Ponorogo adalah salah satu kebudayaan asli yang dimiliki Indonesia. Ini bicara tentang menjaga dan melestarikan sejarah warisan budaya untuk generasi masa depan," kata Taufan kepada detikTravel, Jumat (15/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian alasan berikutnya adalah soal kebanggaan dan harga diri suatu bangsa. Sudah wajib hukumnya bagi kita untuk mempertahankan itu.
"Yang kedua adalah, ketika bicara budaya, tentunya berbicara tentang kebanggaan dan harga diri bangsa, sudah menjadi kewajiban kita sebagai bangsa untuk mempertahankannya," imbuh Taufan.
"Semoga Nadiem Makarim sebagai Menteri memahami hal ini," ucapnya lagi.
Pihak Malaysia sendiri sudah membantah klaim tersebut. Lewat Kedutaan Besarnya di Jakarta, pemerintah Malaysia menyatakan bahwa pihaknya saat ini belum mengajukan Reog ke UNESCO sebagai warisan budaya mereka.
"Saya sudah berdiskusi dengan pusat mengenai ini, berdasarkan informasi awal, Malaysia belum mengajukan Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai milik kami," kata Adlan melalui pernyataan kepada CNNIndonesia.com pada Senin (11/4).
Menparekraf Sandiaga Uno sendiri geram dengan isu tersebut. Menurut Sandiaga, sejak dulu dia tidak pernah mendengar ada Reog Kelantan, yang ada ya Reog Ponorogo.
Saya belum pernah mendengar adanya reog Kelantan atau reog Kuala Lumpur. Tapi mungkin saja, tapi ya namanya juga usaha," celoteh Sandiaga.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
10 Hotel Terbaik Dunia 2025 Ada Resor Mewah di NTT, Indonesia