Arus mudik lebaran sudah dimulai, masyarakat yang akan mudik Lebaran mempunyai pilihan moda transportasi darat atau toll baik dengan bus umum maupun kendaraan pribadi. Namun Menparekraf Sandiaga Uno memperkirakan kendaraan pribadi lebih banyak dipakai pemudik.
"Pada Lebaran tahun ini para pemudik diprediksi akan banyak menggunakan kendaraan pribadi dengan pertimbangkan lebih praktis, hemat, dan mudah untuk mengunjungi tempat-tempat wisata," ujar Menparekraf Sandiaga Uno menjawab pertanyaan detikcom mengenai moda transportasi mudik.
Setelah dua tahun mudik Lebaran dibatasi, tahun ini masyarakat bebas pulang kampung. Sebanyak 80 juta orang diprediksi akan mudik menggunakan berbagai moda transportasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data survei dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan sebagian besar pemudik menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang kampung. Jumlahnya sebesar 47 persen atau lebih dari 40 juta orang.
Setelah kendaraan pribadi, sebanyak 31 persen masyarakat banyak memilih transportasi umum darat seperti bus dan kereta api.
Sampai dengan 28 April, KAI telah menjual 1.688.690 tiket KA Jarak Jauh atau 65% dari total tiket yang disediakan untuk periode keberangkatan pada 22 April hingga 13 Mei 2022.
KAI mengimbau kepada masyarakat yang belum memperoleh tiket untuk mudik dapat membeli tiket pada keberangkatan H-1 atau 1 Mei 2022 karena okupansinya masih 74%.
Penjualan tiket bus DAMRI untuk mudik pada masa Angkutan Hari Raya Idul Fitri (AHRI) sudah dimulai sejak H-30 Lebaran. Tercatat sampai tanggal 14 April 2022, penjualan tiket mudik telah mencapai 12.699 tiket.
Tak lupa Sandiaga meminta Pemda atau pengelola tempat wisata mengecek kelayakan fasilitas di tempat wisata tersebut dan memastikan aman digunakan oleh wisatawan.
Pelaku usaha agar mempersiapkan tempat wisata dengan baik dalam menyambut para pemudik yang akan berwisata antara lain; mempersiapkan tempat parkir, mengatur lalulintas agar tidak terjadi kemacetan, menjaga kebersihan dengan menyiapkan tempat sampah dan petugas kebersihan, serta menerapkan prokes berbasis CHSE.
"Meskipun sudah diberlakukan pelonggaran aturan perjalanan kita harus tetap waspada terhadap COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan membekali diri dengan vaksin booster sebelum libur lebaran. Selain itu wisatawan diharapkan dapat menggunakan aplikasi digital yang telah disiapkan sejumlah destinasi pariwisata untuk memesan tiket masuk agar tidak ada penumpukan wisatawan di loket masuk dan untuk pembayaran (cashless). Situasi kondusif saat ini dengan terkendalinya COVID-19 harus kita jaga," ujar Sandiaga.
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan