India sedang Panas Banget, Trotoar Rasanya Bakar Telapak Kaki

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

India sedang Panas Banget, Trotoar Rasanya Bakar Telapak Kaki

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 03 Mei 2022 06:43 WIB
A caretaker bathes an elephant on a hot summer day inside the facility of Wildlife Conservation Organization in Farah in Indias Uttar Pradesh state on May 1, 2022. (Photo by Pawan SHARMA / AFP)
Gelombang panas landa India (AFP/PAWAN SHARMA)
New Delhi -

Beberapa wilayah di India panas terik tiada tara sepanjang bulan April. Di antaranya, mencatatkan suhu rata-rata tertinggi pada April 2022.

Dilansir dari Aljazeera, Selasa (3/5/2022), Direktur Jenderal Departemen Meteorologi India mengatakan India barat laut dan tengah mencatat suhu maksimum rata-rata 35,9 dan 37,78 derajat celcius masing-masing pada bulan April. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak pencatatan pertama 122 tahun lalu.

Gelombang panas, bahkan lebih ekstrem terjadi di bagian India lainnya. Suhu berkisar antara 43 derajat celcius hingga 46 derajat celcius, terjadi di 15 negara bagian India, termasuk New Delhi, Haryana, Punjab, Rajasthan, Uttar Pradesh, dan Gujarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhu permukaan tanah bisa lebih dari 60 derajat celcius di beberapa bagian barat laut India. Seolah mampu membakar telapak kaki.

"Peristiwa iklim ekstrem terjadi karena ketidakstabilan iklim. Saat ini, segalanya serba ekstrem apakah itu panas, dingin, banjir atau kekeringan. Ini akan terjadi lebih sering daripada sebelumnya karena perubahan iklim. Durasi, intensitas, dan frekuensi juga akan meningkat di masa depan," kata Akhilesh Gupta, kepala Program Perubahan Iklim di Departemen Sains & Teknologi India.

ADVERTISEMENT

Suhu tinggi di India itu dikeluhkan para pekerja lapangan. Salah satunya, pekerja konstruktor

"Menjadi tidak mungkin bagi saya untuk menyelesaikan pekerjaan saya," kata pekerja konstruksi Gujral Singh, 47.

"Saya bisa melakukan pekerjaan itu secara efisien pada musim panas sebelumnya. Tetapi, saya pingsan beberapa kali selama musim panas ini. Saya tidak tahu bagaimana saya akan memenuhi kebutuhan akhir keluarga saya," ayah dari dua anak itu menambahkan.

Pravesh Solanki, 32, pekerja konstruksi lainnya, menyebut cuaca kali ini bukan hanya berat bagi orang-orang tua, tetapi juga para pemuda.

"Kami lebih muda dan penuh energi. Namun, kami dipaksa istirahat setiap setengah jam, yang biasa kami lakukan setelah satu atau dua jam. Musim panas ini luar biasa menggigit kami," kata Solanki.

Dalam jumpa pers baru-baru ini, Direktur Jenderal Departemen Meteorologi India (IMD) Mrutyunjay Mohapatra mengatakan India tengah dan barat laut menghadapi suhu paling panas dalam 122 tahun pada bulan April.

Para ilmuwan mengingatkan lebih dari satu miliar orang berisiko terkena dampak terkait panas di wilayah tersebut. Ilmuwan juga menghubungkan awal musim panas yang intens dengan perubahan iklim.

Menteri Federal Pakistan untuk Perubahan Iklim, Sherry Rehman, mengatakan situasi di Pakistan bahkan lebih ekstrem. Dari musim dingin langsung ke musim panas, tanpa musim semi. Situasi itu disebut menjadi yang pertama kali terjadi dalam beberapa dekade.




(fem/fem)

Hide Ads