Sejumlah balon udara melayang-layang. Bukan di Cappadocia, balon-balon itu terbang di langit Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Sebanyak 32 komunitas balon udara bersama-sama mengudarakan balon udara. Balon-balon itu dipastikan tidak mengganggu penerbangan, sebab ditambatkan dengan tali sepanjang 40-50 meter.
Balon-balon itu mengudara dalam Ballon Attraction 2022. Agenda itu 'hidup' lagi setelah mati suri selama dua tahun akibat Covid-19.
Salah satu peserta, Rusman (57) warga Landungsari gang 19, Kota Pekalongan, mengatakan ada tantangan tersendiri kala menerbangkan balon udara tambat.
"Cukup sulit ya, ini di tengah lapangan terbuka, banyak angin juga, dan setelah mengudara, balon tidak akan kuat lama. Paling kurang dari 20 menit," ungkap Rusman saat ditemui di Lapangan Mataram Kota Pekalongan, Minggu (8/5/2022/2022).
Salah satu kendalanya yakni balon akan sulit bertahan lama ketika ditambatkan dengan tali. Meski begitu, dia mendukung adanya kegiatan ini.
"Ya justru banyak tantangannya ini, membuat kita tertantang. Saya setuju balon ditambat, agar tidak membahayakan pesawat yang melintas, apalagi ada petasan, berbahaya juga jika jatuh ke rumah-rumah atau jalanan bisa mengenai orang," katanya.
Menurutnya, menerbangkan balon udara merupakan tradisi warga Kota Pekalongan. Namun, seiring berjalannya waktu tradisi itu kini mengikuti aturan agar tidak membahayakan penerbangan.
"Sudah lama ya kita udarakan balon ini. Sejak saya masih kecil sudah ada. Hanya saja, memang dulu tidak ditambat tapi dilepas. Ada petasannya juga, jika sudah mengudara bisa meletus. Itu dulu," Rusman menambahkan.
***
Artikel selengkapnya bisa dibaca di detikJateng. Klik di sini.
Simak Video "Video Balon Udara di Turki Kecelakaan, Pilot Tewas-WNI Terluka"
(fem/fem)