Fenomena bahasa Jaksel atau Jakarta Selatan disinggung pula oleh pemerintah. Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan Jaksel semakin dikenal karena bahasa campuran itu.
"Kota Jaksel jadi sangat hits karena punya bahasanya sendiri. Ini menunjukkan bangsa kita adalah bangsa yang kreatif," kata Sandiaga dalam Workshop Kota Kreatif di Salihara Arts Center Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Mulanya, Sandiaga mengatakan bahwa selama pandemi semua usaha turun dan usaha semakin berat. Oleh karena itu, pihaknya ingin mendorong sinergi dan akan terus dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan workshop kali ini kita ingin memberikan kepastian kepada para pelaku bahwa pemerintah hadir dan konsisten dan komitmen kita secara totalitas paham pada kebutuhan masyarakat," kata dia.
"Bagaimana usaha-usaha kita bisa mendorong bangkitnya ekonomi, terutama ekonomi kreatif. Menciptakan lapangan kerja dan yang terpenting menjaga momentum mengendalikan pandemi," imbuh dia.
![]() |
Karena, kata Sandiaga, Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam tatanan global. Dan, ekraf diyakininya memiliki peranan yang sangat besar.
"Ekonomi kreatif kita memiliki potensi yang besar. Dikembangkan dan diharapkan menjadi lokomotif ekonomi selanjutnya berkaca dari keragaman budaya kita," tutur dia.
"Kalau kita lihat ekraf menggantikan ekonomi ekstraktif. Ekonomi ini ada dari segi keindahan geografis, wilayah dan SDA yang kaya akan kreativitasnya. Dan ini disempurnakan lagi dengan adanya digitalisasi," jelas dia.
Untuk diketahui, pengembangan Kota Kreatif bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola dan mengkonservasi kreativitas serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk mengembangkan potensi lokal sesuai dijelaskan dengan Perpres No. 142 Tahun 2018 mengenai Arah Kebijakan Rencana Induk Ekonomi Kreatif.
Tahapan pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif yang dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap 4 elemen PKM3i yang meliputi 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf (ABCG-M), rantai nilai ekraf dan keterkaitan Backward-Forward Linkage dan selanjutnya diusulkan untuk ditetapkan menjadi KaTa Kreatif.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum